Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Dari Inggris sampai Korea, Ini Sebaran Kasus Hepatitis Akut pada Pasien Anak

Kasus hepatitis akut yang non virus A-E mungkin dialami oleh pasien anak, tapi selama inii kasusnya sangat jarang.

19 Mei 2022 | 19.40 WIB

Ilustrasi pasien anak. ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Perbesar
Ilustrasi pasien anak. ANTARA/Jessica Helena Wuysang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan negara-negara di dunia sedang menyelidiki merebaknya kasus hepatitis akut dan misterius pada anak-anak. Sudah ada lebih dari 450 kasusnya yang telah dilaporkan secara global.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Winita Hardikar, profesor gastroenterologi dari Rumah Sakit Anak Royal di Melbourne, Australia, mengungkapkan kalau hepatitis akut mungkin dialami oleh pasien anak, tapi kasusnya sangat jarang. "Kita mungkin mendapati lima atau enam kasus hepatitis non virus hepatitis A-E yang parah pada anak-anak setiap tahunnya, dan satu atau dua yang pasti membutuhkan transplantasi," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara para pasien anak itu biasanya akan pulih kembali, kasus yang sekarang bermunculan memicu kekhawatiran para ahli karena bisa mematikan. Kebanyakan melaporkan gejala gastrointestinal termasuk sakit perut, diare dan muntah sebelum kemudian kulit dan bola matanya yang putih berubah menjadi kuning.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Eropa, sekitar 10 persen dari kasus yang sudah muncul tersebut membutuhkan penanganan hingga cangkok organ hati baru si pasien anak. Sebanyak 11 anak yang akhirnya meninggal.

Secara keseluruhan, hingga pekan lalu, total 449 kasus diduga (probable) yang dilaporkan di 27 negara, termasuk 26 yang berujung kepada kebutuhan cangkok organ hati baru. Angka tertinggi per periode itu masih berasal dari Inggris (163) disusul Amerika Serikat (109).

Berturut-turut di belakangnya adalah Italia (35), Spanyol (22), Brasil (16), Indonesia (15, per awal pekan ini telah menjadi 18 kasus di mana tujuh di antaranya meninggal), Israel (12), Swedia (9), Argentina (8), Jepang (7) dan Kanada (7). Yang lainnya yang sudah melaporkan kasus yang sama adalah Kosta Rika, Panama, Palestina, Serbia, Singapura dan Korea Selatan.

ABC, RELIEF.WEB, IDSOCIETY

Baca juga:
Kepala BRIN Bicara Kemungkinan Teknologi SpaceX untuk Indonesia

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus