Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Catat Urutan Fenomena Astronomi pada Mei 2025, Ada Hujan Meteor

Selain hujan meteor Eta Aquarid dan fase perbani Bulan. Beberapa planet, seperti Saturnus dan Venus, berada di posisi yang mudah terlihat dari Bumi.

4 Mei 2025 | 06.35 WIB

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Perbesar
Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah peristiwa astronomi akan mewarnai langit malam bulan ini, Mei 2025. Avivah Yamani, penggiat komunitas astronomi Langit Selatan di Bandung mengatakan beberapa fenomena menarik sudah mengantre, mulai dari hujan meteor hingga parade penampakan planet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Ada hujan meteor Eta Aquarid. Lalu posisi planet Saturnus dan Venus lumayan tinggi untuk dilihat,” katanya kepada Tempo pada Kamis 1 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada hari ini, Ahad, 4 Mei 2025, bulan juga bakal terlihat berpasangan dengan Mars menjelang tengah malam di arah barat laut, pada 4 Mei

Hujan meteor yang dimulai sejak 19 April-28 Mei akan mencapai masa puncaknya pada 5-6 Mei 2025. Sisa komet Halley itu muncul dari rasi bintang Aquarius yang terbit pukul 01.21 WIB di arah timur. Hujan 10-30 meteor per jam itu bisa diamati menjelang pagi.

Pada 23 Mei 2025, masih di arah timur, posisi bulan akan tampak berdekatan dengan Saturnus sekitar pukul 03.00 WIB, Keesokan harinya, giliran Venus terlihat berdekatan dengan bulan pada dinihari pukul 03.00 WIB juga.

Merujuk informasi di laman resmi Langit Selatan, Bulan juga akan berpapasan dengan bintang-bintang terang seperti Spica pada 10 Mei di arah antara timur, kemudian di tenggara hingga fajar. Pada 14 Mei 2025, di arah yang sama, Bulan akan tampak dekat dengan Antares sejak malam hingga terbitnya surya. Konjungsi Uranus, pada 18 Mei, akan membuat planet itu hilang sementara waktu dari pengamatan di bumi karena terhalang oleh matahari.

Bulan akan memasuki fase perbani, artinya setengah permukaan Bulan yang tampak dari Bumi terlihat terang, dan setengahnya gelap. Bulan akan mencapai titik terjauhnya dari bumi alias apogee pada 11 Mei 2025, dengan jarak 406.244 kilometer.

Setelah fase purnama pada 12 Mei, Bulan secara perlahan akan bergeser, sehingga waktu terbitnya semakin malam. Saat fase perbani berakhir pada 20 Mei, Bulan terbit mulai tengah malam hingga terbenam pada siang hari. Posisi bulan akan mencapai titik terdekatnya dengan bumi pada 26 Mei, yaitu sejauh 357.119 kilometer. Bulan baru berikutnya akan muncul pada 27 Mei 2025.

Anwar Siswadi (Kontributor)

Kontributor Tempo di Bandung

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus