Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
MENGELOLA sampah elektronik bisa sama rumitnya dengan mengurus sampah rumah tangga. Biaya dan lahan untuk menanganinya juga sangat besar. Untuk mengantisipasi hal itu, sebuah studi di Georgia Institute of Technology menawarkan sebuah model dalam menyelamatkan dan mendaur ulang limbah elektronik. Meski didesain untuk Georgia, salah satu negara bagian di Amerika Serikat, sistem ini ternyata menarik perhatian beberapa negara di dunia. Sejumlah pejabat dari Taiwan dan Belgia—negara yang memiliki industri elektronik cukup besar—sudah menyatakan berminat mengadopsinya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo