Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Deteksi Parkinson Kini Bisa Lewat Keyboard  

Parkinson merupakan penyakit gangguan neurodegeneratif yang paling umum menjangkiti negara maju.

25 Oktober 2016 | 15.02 WIB

sxc.hu
Perbesar
sxc.hu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Boston - Parkinson merupakan penyakit gangguan neurodegeneratif yang paling umum menjangkiti negara maju. Meski belum ada obat untuk menyembuhkannya, para peneliti telah menemukan metode deteksi dini. Untuk menjadikan metode baru ini efektif, mereka hanya perlu memonitor para pasien dari rumah.

Dalam jurnal Scientific Report edisi 3 Oktober 2016, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology di Cambridge, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa alat pantau tersebut berbentuk papan ketik (keyboard) serta perangkat lunaknya.

“Kita tinggal memakai papan ketik tersebut untuk mengetik surat elektronik ataupun memperbarui status Facebook untuk bisa mengetahui potensi parkinson dalam tubuh,” kata Luca Giancardo, anggota studi yang juga mantan anggota peneliti Madrid-MIT M+Vision Consortium, seperti dilansir situs MIT.

Parkinson bisa muncul lantaran hilangnya fungsi sel saraf di otak yang menyebabkan penurunan kadar dopamin. Berkurangnya cairan kimia otak ini membuat kinerja otak terganggu. Mulanya, gejala parkinson hanya berupa tangan tremor dan kesulitan motorik. Namun lambat laun penderita akan mengalami demensia parah dan cacat saraf motorik. Pemberian obat yang mampu menggantikan kadar dopamin dapat mengurangi dampak buruknya, meski tidak dapat menyembuhkan secara keseluruhan.

Karena itu, menurut Alvaro Sanchez-Ferro, ketua penelitian, parkinson perlu dideteksi lebih awal agar potensi kerusakan yang ditimbulkannya bisa diantisipasi. Masalahnya, kata dia, hingga kini belum ada metode mudah dan efektif untuk mendeteksi parkinson secara dini. Metode evaluasi dari tenaga medis yang menilai kemampuan pasien yang ada selama ini belum cukup efektif.

“Jadi kami mulai menyelidiki dinamika penggunaan keyboard dengan kecepatan rata-rata tekan dan lepas jari sekitar 100 milidetik untuk memonitor efek motorik penyakit parkinson,” ujar Sanchez-Ferro. Percobaan sebelumnya mengungkap bahwa keyboard bisa digunakan untuk melihat gejala sleep inertia—pening yang terjadi tak lama setelah orang terbangun.

Dalam percobaan terbaru yang dilakukan di klinik medis 12 de Octubre di Rumah Sakit Clinico dan HM CINAC, Spanyol, para peneliti meminta 42 pasien dengan parkinson awal dan 43 orang yang sehat untuk mengetik sebuah teks. Mereka melakukannya dalam waktu 10-15 menit di sebuah komputer yang telah dipasangi peranti lunak khusus.

Saat proses analisis, para peneliti menemukan variasi ketikan yang signifikan pada orang dengan parkinson. Sedangkan model ketikan orang yang sehat cenderung seragam. Untuk memastikannya, tim memasukkan hasil analisis dari perangkat lunak. Hasilnya, memang penderita parkinson memiliki “marka” khusus saat mengetik menggunakan keyboard. “Kami membayangkan suatu saat metode ini dapat mengisi ruang kosong pendeteksi parkinson,” Giancardo menjelaskan.

Giancardo, Sanchez-Ferro, dan tim optimistis metode mereka dapat membantu dokter menentukan dosis obat yang tepat ketimbang semua metode yang saat ini ada. Selain itu, para pasien dapat memantau aktivitas penyakit sendiri.

“Inilah tes paling efektif yang ditunggu para dokter dan pasien parkinson,” ujar Bryan Strange, Direktur Laboratorium for Neuroscience Clinical di Technical University of Madrid, Spanyol, yang tak tergabung dalam penelitian. Dia berharap, nantinya, teknik ini bisa digunakan untuk membuat algoritma yang dapat mendeteksi tanda-tanda gangguan neurologis atau penyakit berbasis motorik lain.

“Giancardo dan tim telah menemukan apa yang dicari dunia dan dapat menggabungkan kesehatan dengan perangkat lunak,” tutur Strange.

SCIENTIFIC REPORTS | MIT | AMRI MAHBUB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amri Mahbub

Amri Mahbub

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus