Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Penelitian serat rami oleh dosen biologi di Universitas Padjadjaran, Bandung, Asri Peni Wulandari, telah sampai kepada potensi inovasi pakaian tahan api. Asri dan timnya di Unpad berhasil membuat benang bahan tekstil dari rami, yang jika dilapisi suatu bahan kimia menjadi tahan api.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Telah dibuktikan dengan bahan rami itu didekatkan ke sumber api selama tujuh detik dan hasilnya tidak terbakar," kata Asri, yang juga Kepala Pusat Studi Ilmu Bioprospeksi Serat Alam dan Sumber Daya Hayati Unpad, Kamis 17 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemilik gelar doktor bidang mikrobiologi terapan dan bioteknologi biomassa ini menuturkan kalau penelitian rami telah dimulainya lebih dari sepuluh tahun lalu. Diawali dengan mengisolasi limbah rami lalu melakukan tahap skrining hingga mendapatkan mikroba yang paling rakus memakan getah rami untuk proses pemanasan (degumming).
Saat itu perhatian Asri adalah melepas ketergantungan proses degumming dalam proses pengolahan serat rami menjadi tekstil tersebut dari bahan kimia. Selain tidak ramah lingkungan, ketergantungan itu menjadikan produk tekstil menjadi lebih mahal karena bahan kimia yang digunakan berasal dari impor.
"Ternyata serat rami memang sangat bagus untuk pakaian dan proses biodegumming menjadi alternatif pengolahan rami yang efektif," kata dia.
Hulu Hilir Rami Jadi Tekstil
Asri mengakui peta jalan (roadmap) penelitian rami sangat panjang dan benar-benar menguji coba sistem pabrikasi dari hulu sampai hilir. Dia dan tim memulai dengan menyiapkan tanaman rami untuk diolah menjadi serat.
Hasil pengolahan ternyata serat rami itu terlalu kasar dengan ukuran yang juga kecil-kecil. Kemudian serat rami diuji dengan beberapa bakteri yang hasilnya berbeda-beda. Setelah itu, masuk laboratorium yang bertujuan membuat serat rami menjadi putih dan lebih halus.
Dosen Biologi Universitas Padjadjaran (Unpad) sekaligus Kepala Pusat Studi Ilmu Bioprospeksi Serat Alam dan Sumber Daya Hayati Unpad, Asri Peni Wulandari. (FOTO ANTARA/HO-Humas Unpad/2022)
Pada skala laboratorium, Asri dan tim menguji coba dengan proses bioleaching dan chemical leaching dengan hasil yang telah diketahui: pengolahan rami lebih aman jika menggunakan bahan alami.
Selanjutnya, ia dan tim harus mencari cara agar serat rami yang halus memenuhi standar untuk bisa dipintal menjadi benang. Asri dan tim pun berhasil membuat benang rami dan bahkan, benang rami tersebut telah berhasil menjadi bahan rami untuk pakaian tahan api.
Kenapa Tanaman Rami?
Tanaman Rami. antaranews.com
Rami merupakan tumbuhan yang sempat booming dua dekade terakhir dan serat rami masih jarang digunakan untuk bahan industri tekstil karena harganya yang mahal. Padahal tanaman tersebut tumbuh subur di Indonesia.
Rami termasuk kelompok tumbuhan perdu-perduan yang ukurannya tidak terlalu besar dan maksimal tingginya hanya sekitar tiga meter. "Tumbuhan ini lurus dan tidak bercabang sehingga batangnya dapat dimanfaatkan untuk serat," kata Asri.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.