Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

IDAI: Cakupan Imunisasi Dasar 2020 Terendah Sepanjang Satu Dekade

Cakupan imunisasi dasar pada anak menurun 11,1 persen pada 2020, dibandingkan setahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 bisa lebih berbahaya.

29 November 2021 | 22.48 WIB

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada siswa saat kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SD Negeri 5 Salatiga, Jawa Tengah, Rabu 26 Agustus 2020. Kegiatan penjaringan kesehatan dan bulan imunisasi anak sekolah yang dilakukan ke sejumlah sekolah dasar di Kota Salatiga tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya kekebalan tubuh anak dari virus Campak Rubella. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Perbesar
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada siswa saat kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SD Negeri 5 Salatiga, Jawa Tengah, Rabu 26 Agustus 2020. Kegiatan penjaringan kesehatan dan bulan imunisasi anak sekolah yang dilakukan ke sejumlah sekolah dasar di Kota Salatiga tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya kekebalan tubuh anak dari virus Campak Rubella. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Cakupan imunisasi dasar pada anak menurun selama pandemi Covid-19 pada 2020, dibandingkan setahun sebelumnya. Di Indonesia, penurunannya sampai 11,1 persen atau jauh lebih besar daripada rata-rata dunia yang 3 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Lebih tepatnya, cakupan imunisasi dasar lengkap turun dari 93,7 persen menjadi 82,6 persen di Indonesia. “Ini cakupan imunisasi terendah dari tahun 2011-2020,” ujar Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Hartono Gunardi, dalam acara virtual bertajuk ‘Dukungan Multisektoral untuk Kejar Imunisasi’ pada Senin, 29 November 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Indonesia, program imunisasi dasar menyasar 13 penyakit. Mereka  adalah vaksin untuk polio atau IPV; tetanus DTaP; influenza; Hepatitis B; Hepatitis A; Rubella MMR; Haemophilus influenzae tipe b; campak; pertusis atau batuk rejan; radang paru PVC13; rotavirus; gondongan; dan difteri.

Menurut Hartono yang juga menjadi staf Departemen Ilmu Kesehatan Anak di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu, penurunan cakupan imunisasi dasar itu disebabkan karena adanya pembatasan aktivitas. “Beberapa negara bahkan lockdown, dan masyarakat takut karena pandemi, sehingga program imunisasi untuk anak tidak dilakukan,” katanya.

Dokter spesialis anak konsultan, Anggraini Alam, menambahkan bahwa imunisasi yang kini jumlahnya menjadi 14—satu tambahan vaksin Covid-19—sudah disiapkan oleh pemerintah. Harapannya, seluruh anak di Indonesia mendapatkan imunisasi dari vaksin-vaksin tersebut secara lengkap. Jika tidak, pandemi malah lebih berbahaya.

"Ada berbagai macam penyakit, ada 13 penyakit lainnya, yang bisa menjadi wabah di masa pandemi Covid-19 ini,” tutur Anggraini memperingatkan.

Dia mengingatkan bahwa zaman sekarang manusia dan barang mudah berpindah, hal itu juga memudahkan mikroorganisme seperti virus dan bakteri mudah pula berpindah. Sehingga jika tidak dicegah dengan imunisasi maka penyakit yang tadinya bisa ditekan dengan imunisasi dasar, tapi cakupannya rendah dan kurang, bisa merebak kembali.

“Penyakit sekarang bisa kemana-mana, bisa menular, bahkan bisa saja nanti muncul penyakit baru, seperti Covid-19,” katanya lagi.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus