Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta- Direktur Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Prof. Edvin Aldrian terpilih sebagai Wakil Ketua Kelompok Kerja I Panel Perubahan Iklim Antarpemerintahan (IPCC) periode 2015 – 2022.
Menurut siaran pers dari BMKG yang diterima di Jakarta, Selasa 13 Oktober 2015, proses pemilihan Edvin Aldrian dilakukan secara aklamasi tanpa voting karena kompromi negara-negara anggota IPCC Regional V, yang meliputi Asia Tenggara dan Pasifik Barat.
Edvin Aldrian akan bekerja selama tujuh tahun. Tugas utamanya memfasilitasi IPCC dengan para ilmuwan di negara-negara Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Sebelumnya, hanya ada satu ilmuwan Indonesia, yaitu dosen IPB dan UI Prof. RTM. Sutamihardja, yang pernah menjabat di Kelompok Kerja IPCC.
Edvin Aldrian terpilih melalui Sidang ke-42 IPCC dengan agenda utama pemilihan ketua, anggota biro, dan satuan tugas IPCC. Dalam sidang tersebut, terpilih Prof. Hoesung Lee dari Korea Selatan sebagai ketua IPCC.
IPCC adalah lembaga PBB yang melakukan kajian ilmiah terkait dengan permasalahan perubahan iklim, yang hasilnya akan dipakai untuk menentukan arah penanganan perubahan iklim dan rencana aksi nasional.
IPCC memiliki tiga kelompok kerja yang masing-masing menangani aspek basis ilmiah, adaptasi, dan mitigasi. Kelompok Kerja I, tempat Edvin Aldrian duduk sebagai wakil ketua, bertugas menilai perubahan gas rumah kaca dan aerosol di atmosfer, perubahan yang diamati di udara, serta suhu tanah dan laut.
Selain itu, hal yang diteliti ialah curah hujan, gletser dan lembaran es, laut, dan permukaan laut; perspektif sejarah dan iklim bumi pada perubahan iklim; biogeokimia, siklus karbon, gas, dan aerosol; data satelit dan data lainnya; model iklim; serta proyeksi iklim, penyebab, dan atribusi perubahan iklim.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini