Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebun Raya Bogor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan berulang tahun ke-200 pada Kamis, 18 Mei 2017. Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain mengatakan Kebun Raya Bogor sudah banyak berkontribusi dalam bidang penelitian flora di Indonesia.
"Khususnya penyelamatan serta penemuan jenis baru tumbuhan dan pengembangan kultur jaringan koleksi," ujar Iskandar dalam keterangan persnya, Rabu, 17 Mei 2017. Intinya, ucap dia, Kebun Raya Bogor menjadi salah satu benteng terakhir dalam penyelamatan koleksi flora di Indonesia. Karena itu, Iskandar menjelaskan, keberadaannya perlu dijaga dan dilestarikan.
Baca: Berwisata di Hutan Konservasi Tertua di Asia Tenggara
Sejak berdiri pada 1817, Kebun Raya Bogor menjadi pusat penelitian dan pusat konservasi ex-situ tumbuhan terbesar di Indonesia. Dengan luas area sekitar 87 hektare, Kebun Raya Bogor memiliki 12.531 spesimen tumbuhan. Jumlah tersebut dikelompokkan ke dalam 3.228 spesies, 1.210 marga, dan 214 suku.
"Kini umurnya sudah 200 tahun. Wajar rasanya melalui perayaan ini kita juga galakkan pelestarian Kebun Raya Bogor," ucap Iskandar.
Menurut Iskandar, ada lima fungsi penting manfaat Kebun Raya Bogor bagi masyarakat luas, yakni konservasi, penelitian, pendidikan lingkungan, wisata, dan jasa lingkungan. "Tambahan, berkontribusi dalam perekonomian masyarakat sekitarnya," katanya.
Baca: Libur Panjang, Kebun Raya Bogor Dipadati 17 Ribu Wisatawan
Kepala Pusat Konservasi Tanaman Kebun Raya LIPI Didik Widyantmoko menuturkan peran Kebun Raya Bogor saat ini lebih luas lagi. "Karena menjadi induk bagi pengembangan kebun raya yang ada di daerah," ucap Didik.
Untuk merayakan ulang tahun ke-200, pihak Kebun Raya Bogor menggelar berbagai kegiatan, seperti penandatanganan prasasti dua abad dan peluncuran perangko dua abad. Selain itu, ada pameran yang digelar 18-21 Mei 2017. Jangan lupa mencatat tanggalnya agar tak ketinggalan acara meriah di Kebun Raya Bogor.
AMRI MAHBUB
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini