Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Kemenag Datangkan 36 Guru Tamu dari Universitas Al Azhar Kairo

36 guru tamu atau mab'uts dari Universitas Al Azhar Kairo Mesir akan bertugas di 4 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, 14 pesantren, dan 8 madrasah.

10 Februari 2022 | 06.30 WIB

Pemandangan Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir, 17 April 2016. [REUTERS / Mohamed Abd El Ghany]
Perbesar
Pemandangan Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir, 17 April 2016. [REUTERS / Mohamed Abd El Ghany]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 36 guru tamu atau mab'uts dari Universitas Al Azhar Kairo  Mesir tiba di Tanah Air pada 3 Februari lalu. Mereka telah menjalani proses karantina dan akan ditugaskan mengajar pada sejumlah lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Puluhan guru tamu itu akan bertugas di 14 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), 14 pesantren, dan 8 madrasah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Rohmat Mulyana menyampaikan bahwa keberadaan penutur asli bahasa asing diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peserta didik berbahasa Arab. "Menghadirkan native speaker dapat mengakselerasi kemahiran bahasa siswa," kata Rohmat seperti dikutip di laman resmi Kementerian Agama pada Rabu, 9 Desember 2022


Rohmat mengatakan keberadaan guru tamu dari Al Azhar juga diharapkan dapat memotivasi peserta didik agar lebih mencintai Bahasa Arab. Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdani. Ali mengatakan kemampuan berbahasa akan dapat membuka cakrawala lebih luas peserta didik. “Karena sumber informasi yang tertuang dalam literatur keislaman masih banyak berbahasa Arab,” ujarnya.


Kerjasama Kementerian Agama dengan Universitas Al Azhar tentang penempatan beberapa guru tamu di lembaga pendidikan Islam di Indonesia sudah berlangsung sejak lama. Menurut perwakilan duta besar Mesir untuk Indonesia, Ahmad Abdul Hadi, sejarah hubungan baik Indonesia dengan Mesir terbangun diawali dengan pengakuan politik Mesir atas Kemerdekaan Indonesia pada 1945.

Hubungan baik tersebut dijaga terus, salah satunya melalui program penempatan mab'uts dan pengiriman mahasiswa kuliah di Universitas Al Azhar. Setidaknya, hingga saat ini ada lebih dari 10.000 mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir. Jumlah tersebut menjadi jumlah terbesar  di kawasan Timur Tengah.

Mab'uts ini adalah bentuk pengabdian para mahasiswa dan atau dosen Universitas Al Azhar Kairo. Penugasan mab'uts ini melalui seleksi yang dilakukan pihak Al Azhar. Mab'uts akan mengabdi selama tiga tahun di Indonesia. Namun demikian, setiap tahunnya tetap akan dilakukan evaluasi.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus