Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Kenapa Teko Air Bersiul Kalau Sudah Mendidih? Ini Jawaban Ilmuwan

Mungkin banyak yang belum tahu sains di balik teko air bersiul saat mendidih.

10 April 2018 | 07.05 WIB

Ilustrasi Ketel air. Ebay.com
Perbesar
Ilustrasi Ketel air. Ebay.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Cambridgeshire - Mungkin banyak yang belum tahu sains di balik teko air bersiul saat mendidih. Dua ilmuwan dari University of Cambridge di Inggris menemukan bagaimana teko bersiul nyaring saat air di dalamnya mendidih. Teka-teki ini belum terjawab selama satu abad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Selama ini, telah diketahui bahwa bunyi ketel berasal dari peluit yang terpasang pada cerat, bagian ujung ketel yang berbentuk corong kecil untuk menuang air. Namun bagaimana mekanisme munculnya suara siulan yang kerap memekakkan telinga itu masih sulit dipahami.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ross Henrywood dan mentornya, dosen aeroakustik dari University of Cambridge, Anurag Agarwal, berhasil menjawab teka-teki ini setelah menindaklanjuti riset awal Agarwal, yang mengenali sumber kebisingan pada mesin pesawat jet. "Suara yang dihasilkan ketel pemanas berasal dari 'aliran' uap yang muncul lewat cerat," kata Henrywood, seperti dikutip dari laman universitas.

Rahasianya ada di peluit pada cerat. Peluit itu terdiri atas dua lapisan pelat logam yang letaknya berdekatan, sehingga membentuk rongga sempit di antara keduanya. Masing-masing pelat memiliki lubang pada bagian tengahnya, yang memungkinkan untuk dilewati uap air.

Dalam uji coba mereka, kedua ilmuwan itu membuat peluit ketel yang sederhana sebagai model. Mereka lantas mengalirkan udara dengan berbagai kecepatan melalui peluit tersebut. Setiap suara yang dihasilkan dicatat.

Hasilnya, pada kecepatan tertentu, aliran uap air yang terjebak di antara dua pelat membentuk pusaran kecil dan menggetarkan udara di sekitarnya. Pada frekuensi tertentu, aliran uap air yang terlepas keluar ini menghasilkan suara mirip siulan.

Semakin lama air mendidih, tekanan uap semakin tinggi, semakin melengking pula suara siulan yang dihasilkan ketel. Tinggi-rendahnya bunyi siulan juga dipengaruhi oleh panjang-pendeknya cerat. Semakin pendek cerat, semakin tinggi nada siulannya.

Simak artikel menariki lainnya tentang teko air bersiul hanya di kanal Tekno Tempo.co.

CAM.AC.UK | AMB

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus