Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menyatakan peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang berindikasi gejala Covid-19 dilarang ikut ujian. Kesempatan lolos ujian jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 pun bisa gugur jika positif terinfeksi virus corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lewat surat edaran terbaru 5 Juli 2020 Ketua Tim Pelaksana LTMPT Mohammad Nasih menyatakan peserta yang bersuhu badan 37,5 derajat Celcius lebih atau reaktif saat dilakukan rapid test, tidak diperbolehkan ikut ujian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penanganan selanjutnya, peserta yang bergejala Covid-19 itu harus menjalani swab test secara mandiri. Jika hasil tesnya negatif, peserta dibolehkan ikut tes pada gelombang kedua. “Tetapi jika hasilnya positif, maka peserta tidak diperbolehkan ikut tes di tahap 1 maupun tahap 2,” katanya. Panitia pusat meminta panitia lokasi ujian melaporkan jika ada kejadian seperti itu.
Pada hari pertama UTBK Ahad 5 Juli 2020, beberapa panitia di lokasi ujian melaporkan tidak ada temuan yang mengkhawatirkan. Kepala Kantor Komunikasi Publik Universitas Padjadjaran Dandi Supriadi mengatakan sejauh ini UTBK di kampusnya berjalan lancar. “Peserta yang sakit sudah minta pindah jadwal duluan,” katanya.
Koordinator pelaksana UTBK di ITB Achmad Rochliadi juga mengatakan tidak mendapatkan laporan peserta yang bergejala Covid-19. “Pada sesi pagi semua peserta saat diperiksa suhunya di bawah persyaratan protokol yang ditetapkan,” ujarnya.
UTBK SBMPTN 2020 gelombang pertama berlangsung 5-14 Juli kemudian gelombang kedua 20-29 Juli. Setiap hari ujian berlangsung dari pagi dan siang untuk dua sesi rombongan peserta. Jumlah peserta UTBK di ITB dan lima sekolah negeri mitra total sebanyak 16.648 orang, sementara di Unpad Jatinangor 11.016 orang.
ANWAR SISWADI