Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Malam Ini, Bulan 'Membiru'  

Meski disebut "bulan biru", fenomena ini tak berhubungan dengan warna bulan.

31 Juli 2015 | 14.12 WIB

foxnews.com
Perbesar
foxnews.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Malam nanti, hampir seluruh warga dunia dapat melihat blue moon. Meski disebut begitu, fenomena yang terjadi tiap 2,7 tahun sekali ini tak ada hubungannya dengan warna bulan. 

Blue moon sebetulnya istilah yang mengacu pada bulan purnama yang terjadi selama 13 kali dalam setahun. Salah satunya adalah bulan purnama ekstra penuh dan terang yang disebut "blue moon". 

"Ini terbilang kejadian langka. Sebab, normalnya, dalam setahun bulan mengalami fase penuh hanya 12 kali," tulis Geoff Gaherty dari Starry Night Education dalam laman situs Space.com

Bulan purnama rata-rata terjadi tiap 29,53 hari sekali. Pada Februari, jangka waktu tersebut lebih pendek. Blue moon, menurut Gaherty, adalah bulan purnama yang lebih terang. 

Ungkapan "blue moon" dipakai untuk menggambarkan peristiwa langka. Ungkapan ini juga digunakan para petani di Maine, Amerika Serikat, untuk menandai bulan purnama ketiga dalam empat musim. 

Kesalahan tafsir bermula pada 1946, saat majalah Sky & Telescope menerbitkan artikel yang mendefinisikan blue moon sebagai bulan purnama kedua dalam satu bulan. Makna inilah yang akhirnya tersebar luas di khalayak awam.

"Jadi, jangan kecewa apabila malam ini Anda sekalian akan melihat blue moon yang sangat putih," kata Gaherty. Setidaknya, dia menambahkan, bulan purnama akan muncul sepanjang malam sejak pukul 18.43.

AMRI MAHBUB 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amri Mahbub

Amri Mahbub

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus