Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Kombinasi gen IRT1 dan FER1 meningkatkan kandungan zat besi pada singkong.
Kekurangan mikronutrien dapat menyebabkan anemia.
Tanaman singkong ini memiliki tingkat konsentrasi besi 6-12 kali lebih tinggi dibanding tanpa rekayasa genetik.
Defisiensi mikronutrien menjadi masalah global. Mikronutrien atau zat gizi mikro dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit, tapi memiliki peran sangat penting dalam pembentukan hormon, aktivitas enzim, sistem imun, dan sistem reproduksi.
Kekurangan zat ini, berupa vitamin, mineral, zat besi, dan seng, menyebabkan anemia, yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menghambat pertumbuhan. Juga mengganggu perkembangan kognitif pada anak-anak.
Salah satu solusi mencegah defisiensi mikronutrien adalah mengembangkan varietas baru tanaman pangan pokok. Caranya dengan meningkatkan kadar mineral yang dapat secara signifikan menaikkan mutu diet dan kesehatan.
Sebuah penelitian yang dipimpin ilmuwan dari Pusat Sains Tanaman Donald Danforth, Amerika Serikat, Narayanan Narayanan dan Nigel Taylor, menemukan bahwa tanaman singkong yang diberi kombinasi gen berbeda secara berlebihan dapat menaikkan konsentrasi zat besi dan seng.
Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Nature Biotechnology dengan judul Biofortification of Field-Grown Cassava by Engineering Expression of An Iron Transporter and Ferritin. Biofortifikasi adalah proses meningkatkan kualitas nutrisi dalam tanaman bahan pangan sebelum diolah dan dikonsumsi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo