Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Nobel Fisika 2015 Diraih 2 Ilmuwan Penemu Rahasia Neutrino  

Takaaki Kajita dari University of Tohyo, Jepang, dan Arthur B. McDonald dari Queen's University, Kanada, meraih Nobel Fisika 2015.

6 Oktober 2015 | 17.33 WIB

Neutrino. rockefellernews.com
Perbesar
Neutrino. rockefellernews.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Stockholm - Setelah hadiah Nobel Kedokteran, Komite Nobel Kungl. Vetenskap Akadeiem di Stockholm, Swedia, kembali mengumumkan peraih hadiah Nobel 2015. Kali ini untuk bidang Fisika. Pemenangnya adalah dua ilmuwan, yakni Takaaki Kajita dari University of Tohyo, Kashiwa, Jepang, dan Arthur B. McDonald dari Queen’s University, Kingston, Kanada.

Komite Nobel menganggap penemuan Kajita dan McDonald, terkait osilasi neutrino, dianggap penting dalam pengembangan fisika dunia. “Atas pengungkapan identitas dan massa neutrino,” ungkap Komite Nobel dalam keputusannya yang diumumkan hari ini, Selasa, 6 Oktober 2015.

Neutrino adalah partikel dasar alam semesta. Dalam menelusuri neutrino Kajita dan McDonald bak detektif. Penemuan keduanya, tulis Komite Nobel dalam rilis mereka, telah mengubah pemahaman kita tentang cara kerja terdalam dari materi dan membuktikan bahwa neutrino amat penting untuk memahami alam semesta yang besar.

Kajita menggali neutrino pada dekade akhir 1990-an, bersamaan dengan pergantian millennium. Dia berhasil menguak struktur identitas neutrino saat bekerja menggunakan detektor milik Super Kamiokande di Jepang. Sedangkan McDonald memimpin tim yang mempelajari neutrino di Sudbury Neutrino Observatorium. Hasil penelusuran McDonald: neutrino bertahan dalam perjalanannya dari matahari menuju bumi.

Berkat kerja keras Kajita dan McDonald, teka-teki neutrino berhasil terungkap. Penemuan keduanya membantah kesimpulan sebelumnya yang menyatakan neutrino tidak bermassa. Penemuan ini jelas momen sejarah dalam dunia fisika. Karena, setelah itu, menjadi standar kerja dalam pengungkapan misteri alam semesta lainnya.

Komite Nobel menyamakan penemuan identitas neutrino sama pentingnya dengan temuan foton dan partikel cahaya. Dibandingkan keduanya, neutrino ternyata partikel yang paling banyak terkandung di seluruh kosmos. Dan bumi, terus “diserang” neutrino dari berbagai arah ruang angkasa.

NOBELPRIZE.ORG | AMRI MAHBUB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amri Mahbub

Amri Mahbub

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus