Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengguna bahasa Indonesia diketahui telah dipakai oleh lebih dari 300 juta penutur di dunia. Jumlah penduduk Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia saja telah melebihi 250 juta jiwa dari penduduk Indonesia yang lebih dari 272 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari laman resmi Universitas Gadjah Mada, Bahasa Indonesia juga menjadi variasi dialektal di kawasan serantau seperti di Malaysia yang berpenduduk 33 juta, Thailand Selatan, Brunei, Singapura, Filipina Selatan, Suriname, dan berbagai diaspora Indonesia di dunia seperti di Amerika, Kanada, Jepang, Korea, Timur Tengah, dan sebagainya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Oleh karena itu, sudah selayaknya bahasa Indonesia terus digaungkan dan dikembangkan fungsi dan perannya sebagai bahasa nasional di Indonesia dan bahasa Internasional di kawasan ASEAN. Seiring dengan meluasnya pemakaian bahasa Indonesia ini dan menguatnya peran ekonomi, politik, diplomasi kebudayaan Indonesia.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Hilmar Farid, mengatakan hampir 77 tahun setelah bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional dalam konstitusi. Menurutnya, para pendiri bangsa berhasil memperjuangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Namun, hingga saat ini keinginan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua di tingkat ASEAN sebagai bahasa diplomasi belumlah berhasil. Meskipun begitu, ia berharap setidaknya bahasa Indonesia lebih digaungkan lagi dalam publikasi bidang sains dan teknologi serta sosial humaniora dalam tesis, disertasi dan jurnal.
“Memperjuangkan bahasa Indonesia dalam pengembangan ilmu perlu dilakukan. Keanekaragaman hayati dan budaya kita yang sangat luar biasa. Jika kita bisa tumbuh dengan pusat pengetahuan yang berkualitas, maka sudah semestinya orang kemudian terdorong belajar bahasa Indonesia,” ujarnya seperti dilansir di laman resmi UGM pada Selasa, 24 Mei 2022.
Rektor Universitas Gadjah Mada, Panut Mulyono, menuturkan ada 428 lembaga penyelenggara pembelajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing yang di tersebar di 47 negara. Jumlah pembelajar bahasa Indonesia terus mengalami peningkatan sehingga sudah selayaknya bahasa Indonesia digaungkan dan dikuatkan fungsi dan perannya sebagai bahasa nasional dan internasional.
”Seiring menguatnya peran bahasa Indonesia dan diplomatik kebudayaan kita diharapkan bisa menguatkan vitalitas bahasa Indonesia di tingkat internasional,” katanya.
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, kata dia, juga serius untuk mendorong bahasa Indonesia agar memiliki daya tawar kuat dalam menghadapi dominasi dari berbagai bahasa asing. Dengan begitu, Indonesia dapat semakin aktif mewarnai proses perkembangan peradaban dunia.
Dekan FIB UGM, Setiadi, menegaskan fakultasnya berharap nantinya Indonesia dapat semakin aktif mewarnai proses perkembangan peradaban dunia.