Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Planetarium Jakarta Belum Serah Terima, Peneropongan Bintang Kembali Menumpang

Acara peneropongan benda langit oleh Planetarium Jakarta di gedung sendiri batal karena fasilitas Planetarium belum diserahterimakan dari kontraktor.

6 September 2022 | 17.05 WIB

Acara peneropongan benda langit oleh Planetarium Jakarta, yang sedianya untuk pertama kali bisa menginjak kaki kembali di gedung sendiri, tepatnya di Rooftop Observatorium ASKO, pada Senin, 5 September 2022, terpaksa batal. (TEMPO/Maria Fransisca Lahur)
Perbesar
Acara peneropongan benda langit oleh Planetarium Jakarta, yang sedianya untuk pertama kali bisa menginjak kaki kembali di gedung sendiri, tepatnya di Rooftop Observatorium ASKO, pada Senin, 5 September 2022, terpaksa batal. (TEMPO/Maria Fransisca Lahur)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Acara peneropongan benda langit oleh Planetarium Jakarta, yang sedianya untuk pertama kali bisa menginjak kaki kembali di gedung sendiri, tepatnya di Rooftop Observatorium ASKO, pada Senin, 5 September 2022, terpaksa batal. Pihak penyelenggara akhirnya kembali menggunakan gedung lain di Kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, untuk melanjutkan kegiatan peneropongan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Karena fasilitas-fasilitas Planetarium belum diserahterimakan dari kontraktor ke pengelola," jelas Mila Izzatul, yang menjadi penanggung jawab acara, kepada Tempo, Senin, 5 September 2022. Menurutnya, pemberitahuan jika lokasi Planetarium tidak bisa digunakan baru sekitar pukul 3 sore.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sesaat sebelum acara dimulai, staf Unit Pengelola PKJ TIM bagian aset, Viktor Doloroso, juga meminta maaf kepada peserta acara atas pemindahan lokasi sebelum peneropongan dimulai.

Viktor mengatakan dia bersama timnya telah mempersiapkan tempat di Planetarium dengan memasang 100 kursi. "Karena tadinya bisa di Planetarium, daripada terlambat kami pasang kursi-kursi dulu," jelasnya.

Adanya pembatalan membuat mereka membongkar lagi dan pindah ke Teater Jakarta lantai 3. Selama revitalisasi, pegawai Planetarium berkantor di Teater Jakarta. "Kalau di sana belum serah terima, nggak mungkin juga saya gunakan," kata Viktor. 

Sekilas Keadaan Planetarium

Tempo mencoba mengelilingi  gedung Planetarium dari luar, yang terlihat peruntukannya tidak hanya untuk astronomi. Misalnya dulu tempat kantor, terlihat akan digunakan untuk UMKM.

Adanya tukang yang bekerja sampai malam masih terlihat dari sisi Teater Jakarta lantai 3 ke arah Planetarium. Pada sebuah ruangan yang luas dengan kaca yang besar terlihat meja dan banyak potongan kayu, seperti bengkel produksi mebel.

Adanya kabar grand launching di bulan September ini, agak membingungkan mengingat menara observatorium Coude terlihat masih kusam.

Kegiatan September Planetarium

Planetarium Jakarta juga memiliki berbagai agenda kegiatan lainnya di bulan September, yang awalnya direncanakan menggunakan gedung sendiri. Ini sesuatu yang baru setelah adanya revitalisasi kompleks Taman Ismail Marzuki dan adanya pandemi Covid-19. 

Memang pihak Planetarium sudah melakukan berbagai kegiatan tahun ini, namun menggunakan tempat lain seperti Teater Jakarta dan atap gedung parkir, keduanya di kompleks yang sama. Sedangkan lokasi di luar kompleks TIM adalah di Ancol. Acara yang mengajak warga ini tidak dipungut biaya.

Bulan Tertutup Awan

Cuaca malam pada peneropongan benda langit di hari pertama kurang mendukung. Memang tidak hujan, tapi Bulan yang menjadi objek terus tertutup awan. Bulan sempat muncul namun tidak lama. Teleskop di arahkan tempat lain, misalnya gedung, untuk memperlihatkan kepada pengunjung tentang kemampuan melihat teleskop tersebut.

Sri Mulyati dari Cirebon, Mahardini dari Yogyakarta, termasuk yang beruntung sempat melihat Bulan lewat teleskop. Kedua peserta yang tinggal di kos di daerah Senen ini sudah berusaha berbulan-bulan agar mendapatkan kuota ikut acara peneropongan benda langit ini. “Gara-gara telat berebut mendaftar pada jam yang telah ditetapkan,” kata Sri menceritakan usahanya untuk mengikuti acara gratis ini.

Peneropongan Benda Langit Malam

Acara yang dilakukan dari tangga 5-7 September 2022 diadakan di Rooftop Observatorium ASKO, Gedung Planetarium pada pukul 19.00-21.00. Menurut Mila, ASKO merujuk merek teleskop. Objek langit yang dipantau adalah Bulan. Berdasarkan kegiatan serupa di bulan sebelumnya, kemungkinan memantau objek langit lain bisa dilakukan tergantung situasi. 

Tiap hari pengunjung dibatasi 60 orang dengan cara mendaftar secara online terlebih dahulu. Pendaftaran yang dibuka pada 1 September 2022, pukul 19.00 dan antusias warga sangat tinggi. “3 menit sudah full booked, satu jam kemudian sudah sold,” kata Mila yang juga instruktur Olimpiade/Kompetisi Astronomi Nasional wilayah DKI Jakarta.

Kegiatan ini tidak dipungut biaya, namun jika cuaca kurang bersahabat, acara peneropongan dialihkan menjadi sesi diskusi astronomi.

Rangkaian kegiatan Planetarium Jakarta di bulan September:

  1. Peneropongan Benda Langit Malam - 5,6,7 September 2022
  2. Piknik Malam bersama Bulan dan Saturnus - 8 September 2022
  3. Diskusi Astronom Amatir - 10 September 2022
  4. Workshop Astrofotografi - 17 September 2022
  5. Talkshow Bicara Astronomi - 24 September 2022

Baca:
Planetarium Jakarta Pertama Kali Undang Warga Meneropong di Gedung Sendiri

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus