Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Ada kubah lava baru di Gunung Merapi. "Ada di dalam kawahnya. Ada kubah lava baru," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi, Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Wawan Irawan, saat dihubungi Tempo, Senin, 20 Agustus 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wawan mengatakan, kubah lava tersebut merupakan kubah lava pertama yang muncul sejak Gunung Merapi meletus pada 2010 lalu. "Sudah lama tidak muncul," kata dia.
Kepala Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), PVMBG, Badan Geologi, Hanik Humaida mengatakan, foto yang diperoleh dari survei drone pada 12 Agustus 2018 mendapati keberadaan kubah lava tersebut. "Ada material baru yang muncul di tengah rekahan kubah lava paska (erupsi) 2010," kata dia, dikutip dari keterangan tertulisnya, 18 Agustus 2018.
Humaida mengatakan, pemeriksaan langsung dengan mendatangani puncak Gunung Merapi dilakukan pada 18 Agustus 2018. "Dipastikan bahwa terdapat kubah lava baru dengan dimensi panjang sekitar 55 meter dan lebar 25 meter, tinggi sekitar 5 meter dari permukaan kubah 2010," kata dia.
Menurut Humaida, kubah lava tersebut diperkirakan mulai tumbuh sejak 11 Agustus 2018. Pada saat itu, pukul 08.00 WIB, terjadi gempa hembusan besar dengan suara gemuruh yang terdengar oleh warga Desa Deles, di Gunung Merapi. "Diawali dengan kejadian gempa hembusan besar," kata dia.
Keberadaan kubah lava Gunung Merapi tersebut menandai perubahan fase erupsi Gunung Merapi. "Munculnya kubah lava menandai fase erupsi magmatik Gunung Merapi dimulai dengan erupsi cenderung bersifat efusif," kata Humaida.
Simak kabar terbaru tentang Gunung Merapi hanya di kanal Tekno Tempo.co.