Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Indonesia kini tengah dikepung oleh sistem badai dalam bentuk tiga vorteks atau pusaran angin, yaitu di Laut Jawa, vorteks Borneo di utara Malaysia, dan pembentukan vorteks baru di Samudera Indonesia sebelah barat daya Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini terjadi pada Ahad, 28 November 2021.
Lokasi keberadaan vorteks yang bisa menimbulkan hujan deras hingga ekstrem dan angina kencang itu berada pada koordinat sekitar 8 derajat Lintang Selatan dan 100 derajat Bujur Timur. “Karena lokasinya masih jauh dari darat maka tidak begitu berdampak,” katanya kepada Tempo, Ahad 28 November 2021.
Salah satu yang termasuk di dalam pusaran angin ini yaitu angin puting beliung yang memiliki kecepatan 120 km/jam. Fenomena alam ini acap kali terjadi di wilayah tropis garis balik utara dan selatan, terkecuali daerah-daerah yang berdekatan dengan garis khatulistiwa.
Tanda-tanda angin puting beliung seperti, gumpalan awan yang gelap, besar, dan tinggi. Selain itu, angin puting beliung juga terlihat beberapa kali mengabarkan petir dan memberikan suara gemuruh dari kejauhan.
Berdasarkan pusdataru.jatengprov.go.id, untuk langkah-langkah persiapan yang dapat dilakukan sebelum terjadinya angin puting beliung yaitu, membentuk rumah atau bangunan dengan struktur yang dapat bertahan dengan gaya angin apapun.
Lebih lanjut, dapat memperkuat bagian-bagian rumah yang mudah diterbangkan angin, salah satunya atap.
Untuk para nelayan, dapat menambatkan tali yang kuat pada kapal-kapalnya, membuat rencana komunikasi darurat dan rencana penyelamatan diri apabila angin puting beliung terjadi.
Selain itu, memperhatikan pemberitaan juga menjadi salah satu acuan untuk mendapatkan informasi yang komprehensif dalam penanganan bencana termasuk dampak pusaran angin.
GERIN RIO PRANATA
Baca: BMKG: La Nina Datang Lagi, Waspada Penambahan Hujan sampai Februari
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini