Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pangkalan Laut Rusia di kota pelabuhan Sevastopol di Semenanjung Krimea kelihatannya akan memiliki pengamanan dari lumba-lumba yang dilatih secara militer. Citra satelit menunjukkan dua kolam terapung yang kemungkinan digunakan Angkatan Laut Rusia untuk menempatkan pasukan mamalia lautnya itu. Lumba-lumba biasanya dilatih untuk mendeteksi penyelam musuh yang bisa menyerang dengan ranjau dan bahan peledak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Analis Angkatan Laut, H.I. Sutton, pertama mengamati kolam terapung untuk lumba-lumba itu pada pekan lalu dan mengungkapnya pada 27 April 2022. Gambar-gambar satelit menunjukkan kolam itu mengapung dekat akses masuk pelabuhan Sevastopol. Sebuah sampan--diduga digunakan perawat lumba-lumba--tertambat di dekatnya, dan sebuah truk terparkir di dermaga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Berdasarkan data citra satelit, kolam itu dipindahkan ke sana pada Februari lalu, sekitaran waktu invasi ke Ukraina," kata Sutton sambil menambahkan kemiripan penampakan itu dengan yang pernah diidentifikasinya di pangkalan laut Rusia di Tartus, Suriah, pada 2018 lalu.
Dugaannya, Rusia menggunakan lumba-lumba untuk melindungi Sevastopol dari serangan penyelam musuh--dalam hal ini pasukan khusus Angkatan Laut Ukraina yang mungkin mencoba menyusup dan menyerang kapal dan fasilitas yang ada. Sevastopol memang berada di luar jangkauan rudal yang dimiliki Ukraina, namun pangkalan sejumlah besar kapal perang Rusia ini rentan serangan ala sabotase.
Skenarionya, lumba-lumba terlatih akan mendeteksi setiap upaya penyusupan dan kemudian memicu peringatan ke perawatnya. Ini bukan misi yang tidak mungkin karena pasukan mamalia laut Rusia sudah sangat terkenal, dan telah ada setidaknya satu pembelotnya. Pada 2019, satu paus beluga jinak muncul di kota pelabuhan Norwegia yang dekat Rusia. Paus itu mengenakan kamera GoPro dan diberi nama Hvaldimir.
Sepanjang era Perang Dingin lalu, Sevastopol juga dikenal dengan fasilitas militer Uni Soviet untuk pelatihan lumba-lumba dan mamalia laut lainnya. Fasilitas itu kemudian jatuh ke tangan Ukraina ketika Uni Soviet bubar pada 1991, dan beralih menjadi taman wisata lumba-lumba.
Rusia diduga menepatkan pasukan lumba-lumba di pangkalan laut di Sevastopol, Semenanjung Krimea, bersamaan dengan invasinya ke Ukraina. Usni News
Pasukan Rusia merebut Krimea dari Ukraina pada 2014 dan sejak itu menggunakannya sebagai pangkalan militer terpentingnya di Laut Hitam. Kapal jalajah Rusia yang dilengkapi rudal, Moskva, sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan ini saat, diduga, dua rudal Ukraina menghajar, membuatnya terbakar dan tenggelam.
POPULAR MECHANICS, NEWS.USNI