Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam berita-berita kriminal atau pembunuhan, istilah autopsi sering kali didengar dan digunakan oleh tim penyidik untuk mengetahui penyebab kematian korban. Meskipun identik dengan tujuan tersebut, ternyata tidak semua jenis autopsi memiliki kegunaan yang sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi tim penyidik dan forensik, autopsi dapat membantu investigasi kasus kematian yang tidak wajar. Sedangkan bagi peneliti dan mahasiswa, proses autopsi dapat bermanfaat untuk pengembangan dunia akademis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan tujuannya, berikut adalah jenis-jenis autopsi sebagaimana dikutip dari laman National Center for Biotechnology Information (NCBI):
1. Autopsi Forensik
Autopsi ini bertujuan untuk mengenali identitas mayat serta mengetahui penyebab, waktu, dan bagaimana kematian terjadi. Ketika proses penyidikan, hasil autopsi biasanya akan diberikan pada pihak berwenang, seperti kepolisian atau tim pengadilan, guna mengungkap kasus kematian tersebut.
Akan tetapi, setelah autopsi dilakukan dan laporan selesai dibuat, jasad tetap akan dikembalikan kepada keluarga serta proses penyidikan dapat dilanjutkan hingga memperoleh titik terang.
2. Autopsi Klinis
Berbeda dari autopsi forensik yang dilakukan atas dasar penyidikan, autopsi klinis dilakukan atas permintaan anggota keluarga guna mengetahui penyebab kematian korban. Namun, dalam beberapa kasus, persetujuan juga dapat diberikan oleh yang bersangkutan sebelum meninggal.
Masih dikutip dari NCBI, umumnya autopsi klinis dilakukan karena beberapa alasan berikut:
- Penyebab kematian tidak dapat dipastikan.
- Autopsi guna mengetahui penyakit yang kemungkinan bersifat genetik.
- Autopsi membantu dunia medis dan akademis guna mengetahui penyebab dan dampak penyakit tersebut.
3. Autopsi Akademis
Autopsi jenis ini biasanya dilakukan oleh akademisi, peneliti, ataupun mahasiswa. Biasanya, mahasiswa yang menempuh pendidikan kedokteran, melakukan autopsi ini guna mempelajari anatomi tubuh manusia atau penerapan terhadap ilmu forensik. Selain itu, autopsi ini juga dilakukan di bawah pengawasan tim pengajar, dosen, ataupun tenaga profesional.
Itulah ketiga jenis autopsi baik dari keperluan penyidikan hingga pengembangan akademis. Pada dasarnya, ketiganya sama-sama bertujuan untuk memahami penyebab kematian seseorang dan penyakit tertentu yang dideritanya.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN