Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, California - Selama ini, dinosaurus hanya ditemukan fosilnya. Mulai dari tulang, gigi, cakar, tengkorak, sampai fosil bulu. Berbagai bagian tubuh itu bisa menggambarkan suatu jenis dinosaurus secara utuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun masih ada satu misteri yang tersisa dari dinosaurus. Hingga saat ini tidak banyak yang diketahui tentang otak dinosaurus. Seperti apa sebenarnya bentuk otak binatang zaman Jurassic itu?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Misteri ini mulai terkuak setelah para ilmuwan di Duke University di Durham, Amerika Serikat, meneliti struktur otak buaya dan burung. Hasil penggambaran terhadap otak kedua hewan itu memberikan sejumlah petunjuk tentang struktur otak dinosaurus.
"Tak seorang pun pernah menemukan fosil otak dinosaurus," kata anggota tim ilmuwan Erich Jarvis, seperti dilansir laman Live Science, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Rahasia Camilan Dinosaurus, Bukan Daun
Satu-satunya bukti yang menggambarkan otak dinosaurus hanyalah fosil cetakan otak dinosaurus (endocast) beberapa jenis dinosaurus, salah satunya Tyrannosaurus rex. Tapi cetakan tersebut tidak dapat mencerminkan struktur internal otak dinosaurus secara akurat.
Itu sebabnya Jarvis dan timnya memilih otak buaya dan burung sebagai kunci untuk mengungkap misteri otak dinosaurus. "Keduanya merupakan kerabat terdekat dinosaurus yang masih hidup," kata dia.
Burung adalah hasil evolusi kelompok dinosaurus pemangsa. Otak burung memiliki korteks seperti otak mamalia. Lapisan luar otak itu membantu mamalia mengembangkan kecerdasan. Otak buaya juga menyimpan berjuta misteri. Buaya adalah hewan yang lebih tua daripada dinosaurus. Buaya pertama kali muncul di bumi sebelum dinosaurus.
Meski misterius, Jarvis serta timnya tidak menyerah dan berusaha memetakan struktur otak buaya. Mereka mengambil otak segar aligator Amerika (Alligator mississippiensis) yang baru mati dan membandingkannya dengan otak burung zebra finch (Taeniopygia guttata). "Otak buaya terbukti 85 persen mirip otak burung," ujar Jarvis.
Selain itu, otak buaya berisi enam dari tujuh bagian utama seperti otak burung. Pada burung, dua bagian otak berfungsi dalam proses belajar vokal. Dan seperti otak burung, otak buaya memiliki gen yang menjadi aktif saat menanggapi suara buaya spesies yang sama.
Berdasarkan hasil penelitian itu, Jarvis dan timnya menyimpulkan bahwa struktur otak dinosaurus mirip otak burung dan buaya. Otak dinosaurus juga memiliki satu korteks dan enam bagian utama. Struktur otak yang seperti itu membuat dinosaurus bisa mengembangkan perilaku yang cerdas. "Dinosaurus selama ini diremehkan dalam hal kompleksitas otak," ucapnya.
Simak artikel menarik lainnya tentang dinosaurus hanya di kanal Tekno Tempo.co.
LIVE SCIENCE | AMB