Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Berkat Julius Caesar, hari ini 29 Februari banyak yang merayakan kembali ulang tahunnya. Penantian setiap empat tahun atau biasa disebut tahun kabisat ini diketok palu oleh kaisar Romawi itu setelah menerima usul para ahli perbintangan Yunani, Sosigenes.
Caesar meninggalkan kalender bulan dan berganti ke sistem kalender matahari yang dinilainya lebih cocok dan sudah dikembangkan bangsa Mesir. Sistem kalender ala Caesar itu disebut sebagai penanggalan Yulian.
Dalam tahun kabisat, Februari mendapat tambahan satu hari menjadi 29 hari. Penggunaan tahun kabisat didasarkan pada kelebihan 0,25 hari yang terjadi setiap tahun. Setelah tiga tahun kelebihan hari ini akan menjadi 0,75 hari dan pada tahun keempat genap satu hari. Kelebihan satu hari ini kemudian ditambahkan pada bulan kedua atau Februari.
Jadilah, 29 Februari 2004, merupakan hari yang istimewa.
Sistem kalender Julius Cesar itu sempat dibatalkan setelah dia dibunuh oleh Brutus dan digantikan Oktavianus pada tahun 44 SM. Para ilmuhan Romawi lalu mengembalikan tahun kabisat menjadi jatuh setiap tiga tahun, dan bukan empat tahun. Namun, ketika Agustus berkuasa, kaisar yang naik tahta setelah memenangkan perang saudara itu mengembalikan sistem kalender Yulian, dan kabisat kembali seperti hitungan semula setiap empat tahun.
Pada 1582, Paus Gregorius XIII menyempurnakan lagi sistem tahun kabisat. Tahun kabisat menurut Paus Gregorius XIII adalah tahun abad, yaitu tahun yang habis dibagi dengan 400. Tapi, ada beberapa tahun abad yang tidak bisa dibagi 400, yakni 1700, 1800,1900, 2100, 2200, 2500, 2600, 2700, 2900, 3000, 3100, 3300, 3400, 3500, 3700, 3800, 3900.
Evan/PDAT Sumber Diolah Tempo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini