Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Terusan Suez Minta Kompensasi Rp 14,5 Triliun Buntut Kandasnya Ever Given

Seluruh 422 kapal yang mengalami penundaan akan menyeberangi Terusan Suez paling lambat pada Sabtu, 3 April 2021.

3 April 2021 | 06.11 WIB

Foto udara proses evakuasi kapal kontainer Ever Given yang tersangkut di tepian pasir  Terusan Suez pada tanggal 29 Maret 2021. Kapal Ever Given yang terdampar di jalur air paling sibuk tersebut mengganggu perdagangan global. Satellite image 2021 Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Perbesar
Foto udara proses evakuasi kapal kontainer Ever Given yang tersangkut di tepian pasir Terusan Suez pada tanggal 29 Maret 2021. Kapal Ever Given yang terdampar di jalur air paling sibuk tersebut mengganggu perdagangan global. Satellite image 2021 Maxar Technologies/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Kairo - Otoritas Terusan Suez (SCA) Mesir akan meminta kompensasi sebesar lebih dari 1 miliar dolar AS (Rp 14,5 triliun) atas kerugian yang disebabkan oleh kandasnya kapal kontainer Ever Given di jalur air itu dan memblokir jalur navigasi selama enam hari, ungkap Kepala SCA Osama Rabie.

Baca:
Desain Istana Negara Nyoman Nuarta, Burung Garuda Menunduk dan Menoleh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kompensasi atas kerugian dan kerusakan tersebut "akan mencapai lebih dari 1 miliar dolar AS," tutur Rabie kepada stasiun televisi lokal pada Rabu, 31 Maret 2021. "Ini adalah hak negara dan kami tidak akan melepasnya."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kapal berbendera Panama yang memiliki bobot 224.000 ton itu kandas di jalur air Suez yang vital pada 23 Maret dan berhasil diapungkan kembali berkat upaya SCA yang bekerja sama dengan perusahaan Belanda, Boskalis, beserta tim tanggap daruratnya, SMIT Salvage, yang disewa oleh pemilik Ever Given.

Rabie menjelaskan bahwa jumlah kompensasi yang diminta oleh SCA itu tidak hanya untuk menutupi kerugian finansial yang disebabkan oleh penangguhan navigasi selama enam hari, tetapi juga mencakup biaya penggunaan kapal keruk dan kapal tunda serta biaya kerusakan fisik yang disebabkan selama proses penyelamatan itu.

Mesir membuka kembali navigasi di kanal itu beberapa jam usai kapal kontainer yang kandas itu berhasil diselamatkan pada Senin pagi, 29 Maret 2021. Pascapenyelamatan, sebanyak 422 kapal yang mengantre mulai menyeberangi jalur air tersebut.

Seluruh 422 kapal yang mengalami penundaan itu akan menyeberangi Terusan Suez paling lambat pada Sabtu, menurut Rabie.

Menghubungkan Laut Mediterania dengan Laut Merah, Terusan Suez menjadi jalur kehidupan utama bagi perdagangan lintas laut global. Pasalnya, jalur itu memungkinkan kapal-kapal melakukan perjalanan antara Eropa dan Asia tanpa memutari Benua Afrika, sehingga dapat memangkas jarak perjalanan laut antara Eropa dan India menjadi sekitar 7.000 kilometer. Sekitar 12 persen volume perdagangan dunia melintasi kanal buatan manusia tersebut.

XINHUA | ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus