Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Teknologi & Inovasi

Berita Tempo Plus

Tiga Jurus Penakluk Nyamuk

Ada tiga metode pengendalian populasi nyamuk Aedes aegypti yang saat ini diterapkan, yaitu metode Wolbachia, teknik serangga mandul, dan rekayasa genetika. Para peneliti diminta memperhatikan dampaknya bagi keseimbangan alam.    

19 Juni 2021 | 00.00 WIB

Ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia di Desa Tlogoadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Kamis, 17 Juni 2021. TEMPO/Shinta Maharani
Perbesar
Ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia di Desa Tlogoadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Kamis, 17 Juni 2021. TEMPO/Shinta Maharani

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Metode penyebaran nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia kini dilanjutkan di Sleman, Yogyakarta. Adapun teknik penyebaran nyamuk mandul dilakukan di Bandung, Jawa Barat.

  • Amerika Serikat memulai uji coba pengendalian nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue dan zika dengan rekayasa genetika.

  • Para peneliti diminta mempertimbangkan dampak pengendalian populasi nyamuk Aedes aegypti terhadap keseimbangan alam.

SUMARNI, warga Kampung Cebongan, Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki kesibukan baru sejak Mei lalu. Selain mengurus suami dan dua anaknya, selama enam bulan ke depan dia akan menangani "satu keluarga" baru, yaitu nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia dalam ember di depan rumahnya. "Saya gembira dipercaya dititipi nyamuk Wolbachia," kata perempuan 54 tahun itu, Kamis, 17 Juni lalu. "Agar kampung Cebongan bebas dari demam berdarah," dia menambahkan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Abdul Manan

Meliput isu-isu internasional. Meraih Penghargaan Karya Jurnalistik 2009 Dewan Pers-UNESCO kategori Kebebasan Pers, lalu Anugerah Swara Sarasvati Award 2010, mengikuti Kassel Summer School 2010 di Jerman dan International Visitor Leadership Program (IVLP) Amerika Serikat 2015. Lulusan jurnalisme dari kampus Stikosa-AWS Surabaya ini menjabat Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen Indonesia 2017-2021.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus