Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang WhastApp. Meskipun hampir tiap saat menggunakan, masih banyak pemakai kurang memahami aplikasi besutan Facebook itu. Misalnya bagaimana cara mengunduh status WhatsApp, atau hal yang bisa membuat memori penuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, pengajar jurusan antropologi Universitas Cendrawasih, Jayapura, Hari Suroto, berharap pemerintah di wilayah pegunungan tengah mau melestarikan koteka dengan cara mengajarkannya di sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Juga, arkeolog asal Prancis Dr Marian Vanhaeren dan antropolog asal Jerman Prof Wulf Schiefenhovel menemukan aktivitas manusia purba yang dibuktikan dengan arang sisa pembakaran dan tulang hewan kecil sejenis marsupial di Gua Emok Tum, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
Tips teknologi kali ini Tempo membahas tentang hal-hal yang jarang diketahui pengguna aplikasi pesan WhatsApp. Salah satu aplikasi terpopuler ini digunakan 1,5 miliar orang di seluruh dunia.
Meskipun hampir tiap saat menggunakan, masih banyak pemakai kurang memahami aplikasi besutan Facebook itu. Misalnya bagaimana cara mengunduh status WhatsApp, bahkan WhatsApp juga bisa membuat memori penuh.
Beberapa cara memaksimalkan fungsi WhatsApp yang harus Anda coba seperti mengunduh status WhatsApp, mengecek kontak WhatsApp yang bikin memori penuh dan lainnya.
2. Pemakaian Koteka Menyusut, Dosen Uncen: Ajarkan Budaya Ini di SD
Pengajar jurusan antropologi Universitas Cendrawasih, Jayapura, Hari Suroto, berharap pemerintah di wilayah pegunungan tengah mau melestarikan koteka dengan cara mengajarkannya di sekolah.
Koteka adalah pakaian untuk menutup kemaluan laki-laki dalam budaya sebagian penduduk asli Pulau Papua. Koteka terbuat dari kulit labu air, Lagenaria siceraria. Isi dan biji labu tua dikeluarkan dan kulitnya dijemur. Secara harfiah, kata ini bermakna "pakaian" berasal dari bahasa salah satu suku di Paniai
"Salah satu cara untuk melestarikan koteka adalah dengan mengajarkannya di sekolah-sekolah mulai dari tingkat dasar hingga tingkat menengah di daerah Pegunungan Tengah Papua," kata Hari kepada ANTARA di Jayapura, Minggu, 28 Juli 2019.
3. Arkeolog: Manusia Purba Papua Gunakan Api sebelum Yesus Lahir
Arkeolog asal Prancis Dr Marian Vanhaeren dan antropolog asal Jerman Prof Wulf Schiefenhovel menemukan aktivitas manusia purba yang dibuktikan dengan arang sisa pembakaran dan tulang hewan kecil sejenis marsupial di Gua Emok Tum, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua.
"Kami baru datang dari Eipomek, Oksibil dan tahun ini kami tidak lakukan penelitian di sana. Tetapi pada tahun lalu (2018) kami lakukan ekskavasi di Gua Emok Tum di Kabupaten Pegunungan Bintang," kata Wulf Schiefenhovel ditemani Marian Vanhaeren di Kota Jayapura, Senin, 29 Juli 2019.
Kegiatan ekskavasi tersebut, kata dia, menemukan sisa arang bekas aktivitas manusia purba yang diperkirakan pada 2.140 tahun yang lalu sebagaimana hasil dari penanggalan arang C14.
Selain tiga berita terpopuler di atas, Anda bisa membaca berita hari ini seputar sains dan teknologi hanya di kanal Tekno Tempo.co.