Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bayer Leverkusen menjadi juara Bundesliga Jerman untuk kali pertama dalam sejarah klub. Tim asuhan Xabi Alonso ini menjalani musim paling luar biasa yang pernah ada dan belum terkalahkan hingga pekan ke-29 Liga Jerman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Keberhasilan Leverkusen tak lepas dari hasil sejumlah pertandingan kunci yang mereka mainkan. Berikut ringkasan permainan terbaik Leverkusen dalam perjalanan menuju gelar Bundesliga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bayer Leverkusen 3-0 Bayern Munchen
Hasil terbesar bagi tim asuhan Xabi Alonso saat mengalahkan Bayern Munchen, tim yang mendominasi Bundesliga dalam satu dekade terakhir, pada pekan ke-21. Saat itu, kedua tim berjarak dua poin dari pertemuan di BayArena. Kemenangan membuat Leverkusen berada di puncak klasemen.
Josip Stanisic, pemain pinjaman dari Munchen, membawa Die Werkself unggul sebelum Alejandro Grimaldo, yang tampil luar biasa sepanjang musim, melepaskan tembakan tinggi melewati Manuel Neuer untuk mencetak gol kedua. Jeremie Frimpong kemudian menambahkan gol ketiga di waktu tambahan untuk menutup kemenangan besar Leverkusen.
Leverkusen mengendalikan juara bertahan sepenuhnya. Itu membuat Werkself unggul lima poin di papan klasemen.
RB Leipzig 2-3 Bayer Leverkusen
Kedua tim berimbang pada paruh pertama musim. Namun, pertandingan pekan 18 di Leipzig adalah cerita yang sangat berbeda. Leverkusen belum berada dalam performa terbaiknya setelah jeda musim dingin dan membutuhkan gol penentu kemenangan pada menit ke-94 dari Exequiel Palacios untuk mengalahkan Augsburg pada laga pertama setelah putaran kedua dimulai.
Die Werkself menunjukkan sikap pantang menyerah. Dua kali mereka tertinggal di Red Bull Arena, dua kali mereka menyamakan kedudukan melalui Nathan Tella dan Jonathan Tah. Bek Piero Hincapié muncul untuk mencetak gol kemenangan sekali lagi di waktu tambahan.
Ini adalah satu dari hanya dua pertandingan Bundesliga musim ini yang dimenangkan Leverkusen dalam kondisi tertinggal. Statistik menunjukkan bahwa Leverkusen hanya berada dalam posisi tertinggal dalam lima pertandingan di musim 2023/24 sebelum membalikkan keadaan. Mereka bermain imbang di tiga pertandingan lainnya untuk memastikan bahwa status tak terkalahkan terus berlanjut hingga pekan ke-29.
Bayer Leverkusen 2-1 Hoffenheim
Hoffenheim telah membuat Leverkusen ketakutan di awal musim setelah bangkit dari ketertinggalan 2-0 dengan memanfaatkan kehilangan konsentrasi Granit Xhaka dan kawan-kawan. Namun, Die Werkself membalas lagi untuk mengklaim kemenangan di Sinsheim. Keadaan menjadi lebih buruk bagi tim asuhan Alonso ketika mereka bertemu lagi di BayArena pada pekan ke-27.
Maximilian Beier membawa tim tamu unggul dan memicu reaksi para pemain Leverkusen. Tuan rumah mencatatkan 36 peluang yang merupakan rekor terbanyak musim untuk mencari gol penyeimbang. Selama 88 menit sepertinya rekor tak terkalahkan mereka musim ini akan segera berakhir, hingga Robert Andrich berhasil menyamakan kedudukan.
Muncullah istilah Leverkusen menjadi "Laterkusen" ketika Patrik Schick muncul untuk membantu tim meraih kemenangan 2-1. Hasil ini membuat mereka unggul 13 poin dari Bayern, yang kehilangan poin dari laga Der Klassiker melawan Borussia Dortmund pada hari yang sama.
Bayern Munchen 2-2 Bayer Leverkusen
"Laterkusen" sebelumnya terjadi pada pekan keempat. Kedua tim ini memiliki poin yang sama setelah memenangkan tiga pertandingan pembuka dan tetap imbang di akhir 90 menit di Allianz Arena.
Bayern memulai dengan baik dan unggul dalam waktu tujuh menit ketika Harry Kane menyundul tendangan sudut. Leverkusen membalas lewat tendangan bebas dari Grimaldo yang membuat Sven Ulreich tidak punya peluang melakukan penyelamatan.
Bencana tampaknya baru terjadi pada menit ke-86 ketika Leon Goretzka mencetak gol untuk merestorasi keunggulan sang juara bertahan. Victor Boniface kemudian melewatkan kesempatan emas untuk membalas. Di masa tambahan waktu, Alphonso Davies menjatuhkan Jonas Hofmann di kotak penalti dan memberi Palacios peluang untuk menyamakan kedudukan sekali lagi. Hasil imbang imbang di Munich membuat Die Werkself muncul sebagai penantang gelar.
Bayer Leverkusen 1-1 Borussia Dortmund
Ini adalah pertandingan lain yang menandai kelayakan Leverkusen sebagai penantang gelar. Mereka telah memenangkan 18 dari 19 pertandingan kompetitif sebelum menyambut Dortmund di BayArena di tengah periode yang sangat padat yang mencakup pertandingan grup Liga Eropa UEFA dan babak 16 besar Piala DFB.
Pasukan Alonso tertinggal setelah Julian Ryerson membawa Dortmund unggul pada menit kelima. Boniface menyamakan kedudukan saat 11 menit waktu tersisa.
Fakta bahwa Bayern dikalahkan Eintracht Frankfurt pada minggu berikutnya juga berarti bahwa hasil imbang 1-1 di Stuttgart juga membuat Leverkusen tetap unggul di papan klasemen Liga Jerman. Intinya adalah ketika Leverkusen terus mengumpulkan poin, Bayern terlalu sering tersandung. Itu menjadi pembeda.
Bayer Leverkusen 5-0 Werder Bremen
Bayern Munchen dan Stuttgart bertanding dan meraih kemenangan atas Cologne dan Frankfurt. Artinya, Leverkusen harus bekerja keras karena kemenangan diperlukan untuk menyegel gelar di BayArena di hadapan pendukung mereka sendiri.
Victor Boniface mencetak gol pembuka dari titik penalti pada menit ke-25 yang berarti bahwa trofi Meisterschale di tribun penonton tidak akan sia-sia. Gelandang Granit Xhaka mencetak gol dari jarak jauh. Bremen tak berkutik setelahnya. Wirtz-lah mengakhiri segalanya dengan hat-trick pertama dalam sejarahnya dan menutup musim yang paling menakjubkan untuk Leverkusen.