Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) akan menulis surat kepada klub-klub Liga Inggris untuk memberi tahu mereka bahwa penggunaan frasa “dari sungai ke laut” kini dilarang. Dalam perkembangan selanjutnya, FA akan melibatkan polisi jika ada pesepak bola yang menggunakan slogan pro-Palestina tersebut di masa depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Daily Mail pada Rabu, 1 November 2023, melaporkan bagaimana gelandang klub EFL Championship Leicester City, Hamza Choudhury, menghadapi sanksi FA setelah menggunakan frasa tersebut di akun media sosialnya ketika konflik kekerasan Hamas vs Israel meningkat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Unggahan mantan gelandang Inggris U-21 keturunan Bangladesh-Granada tersebut disertai emoji bendera Palestina. Choudhury, yang kemudian meminta maaf dan menghapus unggahan tersebut, lolos dari tindakan FA.
Frasa “dari sungai ke laut” mempunyai konotasi pro-Palestina yang kuat. Menurut sejumlah sumber, slogan itu mengacu pada wilayah antara Sungai Yordan dan Laut Mediterania, yang meliputi Israel, Tepi Barat, dan Jalur Gaza. Frasa itu telah digunakan oleh kelompok politik sejak 1960-an untuk mengadvokasi pembebasan Palestina.
FA akan mengambil tindakan untuk menghukum pemain atau staf sepak bola lain yang menggunakan frasa tersebut di masa depan.
“Setelah mempertimbangkan dengan cermat, kami akan menulis surat kepada semua klub untuk memperjelas bahwa frasa ini dianggap menyinggung banyak orang, dan tidak boleh digunakan oleh para pemain di unggahan media sosial,” kata seorang juru bicara FA.
“Pemain (Choudhury) telah meminta maaf dan menghapus twit tersebut. Kami sangat mendorong klub untuk memastikan bahwa pemain tidak mengunggah konten yang mungkin menyinggung atau menghasut komunitas mana pun.”
“Jika frasa ini digunakan lagi oleh seorang pemain sepak bola, kami akan meminta bimbingan polisi tentang bagaimana kami harus menangani dan meresponsnya,” kata sang juru bicara menambahkan.
Laporan itu menyebutkan klub-klub merasa kesal dengan kurangnya panduan dari FA dan Liga Premier tentang cara menasihati pemain dalam membuat pesan publik terkait dengan konflik Hamas vs Israel yang sedang berlangsung.
DAILY MAIL