Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Harry Kane, Irlandia Yang Bersinar Untuk Inggris di Piala Dunia

Mesin gol Inggris di Piala Dunia 2018, Harry Kane, memiliki darah keturunan Irlandia. Orang tuanya pindah ke Inggris sebelum dia lahir.

4 Juli 2018 | 10.31 WIB

Kane mengoleksi 5 gol dari tiga laga timnas Inggris di grup G Piala Dunia 2018.
Perbesar
Kane mengoleksi 5 gol dari tiga laga timnas Inggris di grup G Piala Dunia 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Harry Kane kembali mencuat setelah membawa Inggris ke babak 8 besar Piala Dunia 2018. Penyerang asal Tottenham Hotspurs itu juga mencatatkan dirinya sebagai pemuncak daftar pencetak gol terbanyak sementara di turnamen tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Sebelum bersinar bersama Inggris, Kane telah mencuri perhatian dalam tiga musim terakhir. Dia merupakan pencetak gol terbanyak di Liga Inggris selama dua musim beruntun (2015-2016 dan 2016-2017).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bakat serta ketajaman Kane ternyata mengalir dari sang kakek, Eric. Dalam sebuah wawancara, Kane mengungkapkan bahwa Eric yang merupakan ayah dari ibu Kane, Kim, adalah seorang pesepakbola di masanya.

"Ayah saya mungkin tak suka mendengar apa yang saya katakan, tetapi saya kira kakek saya Eric, dari sisi ibu, merupakan pesepakbola yang hebat," ujarnya.

Kane sendiri merupakan anak dari pasangan Patrick dan Kim yang berdarah Irlandia. Namun sejak lahir dia telah berada di London, tepatnya di distrik Walthamstow yang terletak hanya beberapa kilo meter dari White Hart Lane, markas Tottenham Hotspur.

Bakat sepak bola pria kelahiran 28 Juli 1883 itu sudah terlihat sejak kecil. Mark Leadon, guru Kane di Chingford Foundation School menyatakan bahwa sejak kecil dia sudah memiliki naluri mencetak gol yang besar. Hanya saja, dia tampak tak menyadarinya dan kerap memberikan peluang kepada teman-temannya meski bisa menceploskan bola ke gawang sendiri.

"Harry memiliki bakat yang besar dan itu sudah terlihat sejak hari pertama dia bersekolah di sini," ujarnya dalam wawancara dengan media Inggris Standard.

"Dia selalu memberikan bola kepada temannya dan membuat keputusan yang tepat. Itu yang bisa saya katakan soal dia. Dia merupakan sosok yang rendah hati dan seorang pesepakbola pekerja keras yang lebih mengutamakan tim."

Leadon mengatakan, Kane pernah menyatakan bahwa dia bertekad bermain untuk Timnas Inggris sejak kecil. Dan dia pun mengaku mempercayainya sejak Kane mengatakan hal itu. "Dia seorang yang memiliki mimpi dan tekad besar," ujarnya.

Lahir dekat dengan markas Tottenham membuat Kane mengidolakan klub berjulukan Si Lili Putih itu. Dia pun menyebut nama Teddy Sheringham, eks pemain Tottenham, sebagai pemain idolanya.

"Dia merupakan seorang pencetak gol ulung dan merupakan contoh yang baik dalam hal mencetak gol," ujar Kane.

Untuk mengejar mimpinya itu, Kane kecil bergabung dengan sekolah sepakbola Ridgeway Rovers, tempat dimana David Beckham dan Andros Townsend memulai langkah mereka. Bakat Kane sebenarnya sempat terpantau oleh Arsenal dan dia sempat menghabiskan satu tahun bersama akademi The Gunners sebelum akhirnya dilepaskan.

Lepas dari akademi Arsenal, Kane juga sempat masuk akademi Watford sebelum akhirnya bergabung bersama Tottenham pada 2009. Tottenham yang menyadari bakat besar Kane langsung menyodorkan kontrak profesional setahun kemudian, tepat ketika Kane berusia 17 tahun.

Namun perjalanan awal Harry Kane di Tottenham tak terlalu mulus. Dia menghabiskan tempat musim di klub lain sebagai pemain pinjaman sebelum akhirnya Tottenham memberikannya tempat.

Pada masa peminjamannya itu, karir Kane nyaris habis. Dia sempat mengalami cedera parah ketika bermain untuk Norwich City pada 2012. Tulang metatarsalnya retak dan dia absen dari lapangan hijau beberapa bulan. Namun dia mampu bangkit dan menunjukan bahwa dirinya masih memiliki peluang semusim berselang bersama Leicester City.

Kembali bersama Tottenham sejak 2014, Harry Kane harus bersaing dengan penyerang-penyerang senior Tottenham, Emanuel Adebayor serta Roberto Soldado. Meskipun demikian, dia selalu memberikan kepercayaan Manajer Mauricio Pochettino ketika diberikan kesempatan.

Dia bahkan langsung mampu mencetak hat-trick di Liga Eropa ketika Tottenham menghancurkan Asteras Tripoli dengan skor 5-1. Pada musim itu juga, Kane memenangkan trofi pertamanya sebagai Pemain Terbaik Liga Inggris bulan Januari 2015. Sebulan berselang, Tottenham langsung menyodorkan kontrak baru dengan durasi lima setengah tahun dan langsung menyabet gelar yang sama pada bulan itu.

Pada Maret 2015, Kane mampu mencetak hat-trick pertamanya di Liga Inggris ke gawang Leicester City. Penampilan apiknya itu membuat pelatih Timnas Inggris Roy Hodgson kepincut dan memberikannya kesempatan pada laga kualifikasi Piala Eropa 2016. Tampil sebagai pemain pengganti untuk Jamie Vardy, Kane langsung mencetak gol hanya 79 detik setelah dia meningjakkan kaki di lapangan.

Tampil apik pada musim 2014-2015, Pochettino memberikan Harry Kane tempat utama di lini depan Tottenham pada musim berikutnya. Dia pun langsung menjawab kepercayaan Pochettino itu dengan membawa Tottenham finish di posisi ketiga klasemen dan menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Inggris dengan 25 gol.

Gelar pencetak gol terbanyak Liga Inggris kembali jatuh ke kaki Kane pada musim 2016-2017. Dengan 29 gol, dia menyamai rekor Alan Shearer sebagai pemain Inggris yang mampu menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Inggris dalam dua musim beruntun.

Namun upaya Kane melewati torehan Shearer terhenti setelah kedatangan Mohamed Salah ke Liverpool pada awal musim 2017-2018. Salah merebut gelar top skor Liga Inggris musim itu dan hanya menempatkan Kane di posisi kedua.

Penampilan apiknya itu membuat Kane kini menjadi tumpuan bagi Inggris untuk merebut gelar juara dunia untuk kedua kalinya. Peluang itu cukup terbuka karena pada babak berikutnya lawan Inggris bisa dibilang cukup ringan. Mereka hanya harus meladeni tim kuda hitan Swedia. Jika mampu melewati Swedia, Inggris kemungkinan akan bertemu tuan rumah atah Kroasia di babak semifinal.

STANDARD| TOTTENHAM HOTSPUR| TELEGRAPH

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus