Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Vincenzo Italiano mengakui bahwa para pemain Bologna sudah mengetahui strategi AC Milan di Final Coppa Italia 2024-2025. Menurut dia, pengetahuan itu menjadi kunci kesuksesan Bologna menjadi juara Piala Italia untuk kali pertama dalam 51 tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menilai kemenangan atas AC Milan adalah kemenangan yang pantas. “Setelah beberapa kekecewaan, saya rasa kami pantas menang, terutama karena kami bermain bagus. Itu penampilan yang luar biasa, kami tahu sekali lagi apa yang akan dilakukan Milan di babak kedua, jadi kami meresponsnya," kata Italiano kepada Sport Mediaset, dikutip dari Football Italia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rossoblu bahkan tidak pernah bermain di laga final selama 51 tahun. Mereka memenangkan trofi ini pada tahun 1970 dan 1974, dan tidak dianggap sebagai tim favorit saat berlaga di Stadion Olimpico di Roma pada Kamis dinihari, 15 Mei 2025.
Gol tungga Dan Ndoye pada menit ke-53 menjadi penentu kemenangan Bologna. Tendangan yang dilepaskannya dengan kaki kanan dari tengah kotak ke sudut kanan bawah gawang tak bisa dihalau kiper Mike Maignan. Usaha itu tak hanya berbuah trofi tetapi juga tiket kualifikasi ke Liga Europa musim depan.“Tahun yang luar biasa ini. Trofi ini merupakan sesuatu yang pantas diterima oleh para penggemar,” ucap dia.
Italiano telah mencapai tiga final bersama Fiorentina dalam kurun waktu dua tahun. Namun, ia kalah di UEFA Conference League sebanyak dua kali dan Coppa Italia satu kali. "Sejujurnya saya tidak berpikir saya bisa langsung kembali dan memenangkannya, tetapi saya berhasil. Saya mendedikasikannya untuk para pemain ini, yang luar biasa," kata dia.
"Saya juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga Joe Barone, karena putranya mengirimi saya pesan dan saya sangat senang. Kami hampir mengangkat trofi bersamanya dan itu sangat berarti bagi saya,” ujar Italiano lagi.
Joe Barone adalah direktur Fiorentina yang mengalami serangan jantung di hotel tim beberapa jam sebelum pertandingan Serie A. Ia meninggal di rumah sakit beberapa hari kemudian pada Maret 2024.
Italiano mengambil alih posisi Thiago Motta di Bologna. Ia tak mendapatkan beban apapun meski Bologna tampil mengesankan di Liga Champions dan Serie A sebelum mengangkat trofi Coppa Italia. "Kami mengalami beberapa kesulitan di awal, tetapi kemudian kami semakin kuat, baik sebagai individu maupun sebagai satu kesatuan. Sekarang, izinkan saya pergi dan merayakannya, karena ini luar biasa," kata Italiano sambil tersenyum.
Pilihan Editor: Nova Arianto: Timnas U-17 Butuh Pemain Diaspora