Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Inggris Punya The Beatles, Belanda Punya Johan Cruyff  

Cruyff adalah seorang ikon Belanda. Lukisan sketsa wajahnya dalam sebuah pigura tergantung pada dinding kantor urusan luar negeri pemerintah Belanda.

26 Maret 2016 | 12.56 WIB

Johan Cruyff. ibtimes.co.uk
Perbesar
Johan Cruyff. ibtimes.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Barcelona - Johan Cruyff wafat pada usia 68 tahun di Barcelona, Spanyol, Kamis lalu, dengan meninggalkan imaji tentang bau harum yang melebihi aktivitasnya sebagai tokoh sepak bola.

Pengarang dan wartawan David Winner dari koran asal Inggris, The Guardian, pada Jumat kemarin menulis seperti ini, "Inggris punya The Beatles dan The (Rolling) Stones. Belanda punya Johan Cruyff."

Cruyff adalah seorang ikon Belanda. Lukisan sketsa wajahnya dalam sebuah pigura tergantung pada dinding kantor urusan luar negeri pemerintah Belanda di Den Haag, yang dikunjungi penulis enam tahun lalu. Bersama sang mentor, mendiang pelatih Rinus Michels, Cruyff memimpin para pemain klub Ajax Amsterdam, Barcelona, dan tim Belanda memperkenalkan taktik total football yang legendaris pada 1970-an. 

Cruyff memang tak kesampaian membawa Belanda menjuarai Piala Dunia. Namun, pada akhirnya, ia berhasil "mengalahkan" Franz Beckenbauer, rivalnya dari Jerman, saat menjadi pemain terbaik dalam final Piala Dunia 1974. Sebab, ketika Cruyff berpulang setelah menderita kanker paru-paru dengan meninggalkan "bau wangi", Beckenbauer sedang hidup dengan gelisah akibat "bau tak sedap". 

Kehebatan Beckenbauer semasa menjadi pemain di tim Jerman dan sebagai manajer Tim Panser saat menjuarai Piala Dunia 1990 terus tercemar. Setelah menerima skors selama 90 hari dari badan sepak bola dunia, FIFA, pada 2014, akibat kasus korupsi dalam penunjukan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, FIFA kini kembali menyelidiki Beckenbauer atas dugaan suap saat Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006.  

Cruyff menyelesaikan tugasnya di dunia ini sebagai tokoh sepak bola tanpa cela. "Berita sedih tentang Johan Cruyff, seorang pria hebat yang mengubah wajah sepak bola," kata Lothar Matthaus, kapten Jerman dalam Piala Dunia 1990.

Setelah menerima ilmu dari sang guru, Michels, Cruyff mengubah wajah beberapa tim sepak bola, terutama Barcelona, dari sepak bola "macho" menjadi sepak bola "tiki-taka" seperti sekarang. Aliran bola yang seperti air mengalir dalam tiki-taka merupakan warisan dari total football. Inilah teori taktik yang mengharuskan setiap pemain terus bergerak dalam sebuah permutasi karena masing-masing dituntut untuk bisa bermain di posisi mana pun. 

Seperti itulah Cruyff. Ia menjalani perannya dalam sepak bola secara total dan nyaris sempurna. Dari menjadi pemain; pelatih; direktur teknik di Ajax, Barcelona, dan Catalonia; sampai menjadi kolumnis sepak bola yang berwibawa.  Tulisan berseri Cruyff di koran El Periodico de Catalunya, misalnya, yang memuat analisis dan kritik, tak cuma berpengaruh di Barcelona, Spanyol, dan Belanda, tapi juga di belahan dunia lain. 

Totalitas Cruyff dalam sepak bola adalah arus bola yang terus mengalir dalam total football masa lampau dan tiki-taka yang diperagakan Lionel Messi serta kawan-kawan sekarang.

GUARDIAN | BBC | THE NEW YORKER


Nama lengkap: Hendrik Johannes Cruijff
Lahir: 25 April 1947 di Amsterdam, Belanda
Meninggal: 24 Maret 2016 (usia 68) di Barcelona, Spanyol
Tinggi: 1,80 meter
Posisi bermain: gelandang serang, penyerang

Klub

1964-1973
Ajax 240 kali main (190 gol)

1973-1978 
Barcelona 143 (48)

1979-1980 
Los Angeles Aztecs 23 (13)

1980-1981 
Washington Diplomats 30 (12)

1981
Levante 10 (2)

1981-1983
Ajax 36 (14)

1983-1984
Feyenoord 33 (11)


Tim Nasional

1966-1977 
Belanda 48 (33)


KARIER MANAJER: 
1985-1988 Ajax
1988-1996 Barcelona
2009-2013 Catalonia


PENGHARGAAN 

PEMAIN

Ajax: 
Juara Eredivisie (Liga Belanda: 1965-66, 1966-67, 1967-68, 1969-70, 1971-72, 1972-73, 1981-“82, 1982-83
Piala KNVB: 1966-67, 1969-70, 1970-71, 1971-72, 1982-83
Piala Eropa: 1970-71, 1971-72, 1972-73
Piala Super UEFA: 1972
Piala Intercontinental: 1972

Barcelona:
La Liga: 1973-74
Copa del Rey: 1977-78

Feyenoord:
Eredivisie: 1983-84
Piala KNVB: 1983-84

Timnas Belanda:
Runner-up Piala Dunia: 1974
Peringkat ketiga Piala Eropa: 1976


MANAJER

Ajax:
Piala KNVB: 1985-86, 1986-87
Piala Winners Eropa: 1987

Barcelona:
La Liga: 1990-91, 1991-92, 1992-93, 1993-94
Copa del Rey: 1989-90
Piala Eropa: 1991-92
Piala Super Eropa: 1992
Piala Winners Eropa: 1989, Runner-up 1991
Liga Champions Eropa: Runner-up 1993-94

INDIVIDUAL:
Ballon d'Or (Pemain Terbaik Eropa): 1971, 1973, 1974


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Burhan Sholihin

Burhan Sholihin

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus