Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Ukraina Serhiy Rebrov mengatakan Presiden UEFA Aleksander Ceferin membuat para pemainnya "marah" ketika dia mengatakan akan menjadi "bencana" bagi Euro 2024 jika Italia gagal lolos ke turnamen tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Juara bertahan itu akan menghadapi Ukraina di Leverkusen, Jerman, pada kualifikasi Euro 2024 Grup C, Selasa dini hari WIB, 21 November 2023. Semua pertandingan kandang Ukraina di penyisihan grup dimainkan di tempat netral karena invasi Rusia ke negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ukraina perlu menghindari kekalahan untuk lolos ke putaran final tahun depan di Jerman. Kemenangan bagi Ukraina akan mengamankan kualifikasi bagi tim Rebrov, dan memaksa Italia lolos melalui babak playoff.
Italia gagal tampil di Piala Dunia 2018 dan 2022 setelah kalah di babak playoff, sehingga membuat Ceferin mengatakan pada bulan lalu bahwa dia ingin Tim Azzurri mencapai putaran final Euro 2024.
“Italia harus lolos ke Euro 2024, jika tidak maka akan menjadi bencana,” kata Ceferin kepada media Italia LaPresse seperti dikutip ESPN pada Ahad, 19 November 2023. “Timnas Italia terlalu penting, tapi saya pikir mereka akan mengalahkan Ukraina.”
Komentar Ceferin disambut dengan keraguan di Ukraina, dan Rebrov, mantan penyerang Dynamo Kyiv, Tottenham Hotspur, dan West Ham UNited, itu mengatakan dalam konferensi pers pra-pertandingan di Leverkusen bahwa pernyataan tersebut memotivasi para pemainnya untuk mengamankan posisi runner-up—tempat teratas Grup C diduduki Inggris yang sudah lolos.
“Kami tidak tertarik dengan apa yang dia (Ceferin) katakan. Bukan tugas kami untuk berfokus pada komentar seperti itu,” ujar Rebrov. “Namun yang bisa mereka lakukan hanyalah memberikan dampak pada pemain saya untuk membuat mereka lebih marah dan termotivasi untuk lolos.”
Rebrov menambahkan timnya punya peluang untuk menang. Pertandingan itu berbeda dengan pertemuan pertama mereka di San Siro pada September lalu, ketika Italia menang 2-1.
"Stadion ini akan penuh untuk mendukung kami. Kami bermain di Bremen baru-baru ini dan mendapat dukungan besar, banyak warga Ukraina. Saya yakin di sini akan sama, stadion yang penuh dengan bendera kami. Ini akan berbeda,” tuturnya.
“Bermain melawan Makedonia Utara atau Malta adalah satu hal, dengan rasa hormat, tetapi ketika kami bermain melawan Inggris atau Italia, itu berbeda.”
"Ini adalah pertandingan di mana kami harus menunjukkan wajah kami. Kami membuat banyak kesalahan di Italia, tetapi kami memahami tanggung jawab kami dalam pertandingan ini dan apa yang harus kami lakukan,” kata Rebrov.
ESPN