Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Indonesia

Piala Indonesia: Pertandingan PS Tira Vs PSIM Berlangsung Ricuh

Laga lanjutan Piala Indonesia babak 64 besar yang mempertemukan PS Tira dan PSIM Yogyakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul, berakhir ricuh.

11 Desember 2018 | 17.42 WIB

PS Tira. (liga-indonesia.id)
Perbesar
PS Tira. (liga-indonesia.id)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pertandingan lanjutan Piala Indonesia babak 64 besar yang mempertemukan PS Tira dan PSIM Yogyakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa, 11 Desember 2018, berakhir ricuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Laga yang dipenuhi ribuan suporter PSIM Yogya itu pun akhirnya dihentikan dengan posisi keunggulan sementara PS Tira 2-0 yang dicetak Herwin Tri Saputra menit ke-52 dan Pandi Ahmad Lestaluhu menit ke-73.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kericuhan terjadi 10 menit jelang pertandingan hampir berakhir. Belum diketahui pasti penyebab ricuh itu namun para pendukung PSIM yang berada di tribun timur dan utara tampak melompati pagar dan merangsek lapangan.

Pantauan di lapangan, para pendukung PSIM awalnya memprotes keputusan wasit Maulana Nugraha yang mengesahkan gol Pandu Lestaluhu bagi PS Tira karena dianggap offside. Protes pertama diwarnai pelemparan botol air mineral oleh penonton ke lapangan. Kemudian para pendukung PSIM tampak protes kembali ketika ada keputusan wasit yang dianggap menguntungkan PS Tira. Yakni ketika dianggap terjadi handsball oleh pemain PS Tira di area kotak penalti.

Usai protes kedua itu, dari tribun utara dan timur penonton mulai turun ke lapangan berusaha mengejar wasit. Mereka juga mengejar dan berusaha menyerang pemain PS Tira. Kalah jumlah, para pemain dan official PS Tira pun tampak kocar kacir bertahan sebisanya. Aksi saling kejar, pukul dan tendang terus terjadi di lapangan.

Sementara sejumlah penonton lain ada yang melakukan perusakan ke berbagai fasilitas seperti e-board dan terus melempari bom asap ke arah lapangan serta petugas yang kalah jumlah. Ada pula yang berusaha mengejar wasit ke dalam ruang ganti pemain namun dicegah sejumlah tentara.

Tampak beberapa suporter berjatuhan dan bergeletakan di lapangan saat aksi saling pukul itu. Mobil ambulan pun membawa dua orang suporter PSIM keluar lapangan.

Pengawas Pertandingan Suprihatin menyatakan pertandingan harus dihentikan karena perangkat pertandingan seperti papan skor, papan iklan, dan gawang mengalami kerusakan berat. "Kami harus hentikan pertandingan karena sudah tidak memungkinkan lagi, pertandingan dinyatakan dengan kemenangan PS Tira 2-0," ujar Suprihatin.

Pelatih PSIM Bonna Elisa Simanjuntak menyatakan sebenarnya pertandingan berjalan menarik. "Tapi memang ada beberapa keputusan wasit yang sepertinya berat sebelah," ujar Bonna.

Bonna menuturkan jika gol kedua PS Tira oleh Pandu Lestaluhu tampak offside dari kesaksian pemain PSIM juga. "Kebetulan saat gol kedua terjadi pemain kami ada di belakang wasit, tampak offside," ujar dia.

Selain itu, ujar Bonna dari bench pemain juga tampak usai gol kedua ada pemain PS Tira handsball di area kotak penalti yang seharusnya menghasilkan tendangan penalti buat PSIM namun tak digubris wasit.

PRIBADI WICAKSONO

 

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Koresponden Tempo di Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus