Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Champions

Sudah Habiskan Rp 21,6 Triliun untuk Beli Pemain, PSG Tak Kunjung Menjuarai Liga Champions

Bukan pertama kalinya PSG tersingkir di babak 16 besar Liga Champions.

10 Maret 2023 | 19.15 WIB

Ekspresi pemain Paris St Germain Lionel Messi setelah pemain Bayern Munchen Serge Gnabry mencetak gol dalam pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Allianz Arena, Munich, 9 Maret 2023. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Perbesar
Ekspresi pemain Paris St Germain Lionel Messi setelah pemain Bayern Munchen Serge Gnabry mencetak gol dalam pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Allianz Arena, Munich, 9 Maret 2023. REUTERS/Kai Pfaffenbach

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Paris Saint-Germain (PSG) telah menginvestasikan uang jutaan dolar untuk membangun tim yang dapat bersaing di level tertinggi kompetisi klub internasional terbesar, Liga Champions. Bintang-bintang besar telah bergabung dengan tim Ligue 1 Prancis itu dan ada banyak perubahan di bangku cadangan juga, tetapi itu masih belum berhasil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baik uang maupun nama besar tidak mencapai tujuan. Sebaliknya, tampaknya pengeluaran mereka tidak menghasilkan tim yang kompetitif. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Skuad PSG saat ini telah tersingkir di babak 16 besar karena kalah di leg kedua babak 16 besar dari Bayern Munchen meski memiliki dua bintang final Piala Dunia 2022 yang memimpin barisan mereka yakni Lionel Messi dan Kylian Mbappe, serta pemain top lainnya seperti Neymar (meski sedang cedera ), Sergio Ramos, Marquinhos, Achraf Hakimi, Gianluigi Donnarumma, Marco Verratti, Presnel Kimpembe, dan Vithina.

Pengeluaran Besar PSG

Selama dekade terakhir, investasi ekonomi PSG sangat spektakuler, karena mereka telah menghabiskan sekitar US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 21,6 triliun untuk transfer pemain saja.

Jumlah tersebut belum termasuk gaji para pemain, maupun bonus yang tak terhitung jumlahnya yang dibayarkan kepada agen. Itu penting karena PSG juga memiliki gaji tertinggi di dunia olahraga.

Menurut L'Equipe, mereka menghabiskan US$ 629 juta atau sekitar Rp 9,73 triliun untuk gaji, terhitung 37 persen dari gaji di Ligue 1.

Hasil Liga Champions PSG di Bawah Kepemilikan Qatar

Menengok ke belakang 10 tahun terakhir, hasil yang dicapai klub milik Qatar Sports Investments itu sama sekali tidak bagus selain ketika mereka menjadi runner-up Liga Champions 2020.

2022-2023: Tersingkir di babak 16 besar vs Bayern Munchen

2021-2022: Tersingkir di babak 16 besar vs Real Madrid

2020-2021: Tersingkir di semifinal vs Manchester City

2019-2020: Kalah di final vs Bayern Munchen

2018-2019: Tersingkir di babak 16 besar vs Manchester United

2017-2018: Tersingkir di babak 16 besar vs Real Madrid

2016-2017: Tersingkir di babak 16 besar vs Barcelona

2015-2016: Tersingkir di perempat final vs Manchester City

2014-2015: Tersingkir di perempat final vs Barcelona

2013-2014: Tersingkir di perempat final vs Chelsea 

2012-2013: Tersingkir di perempat final vs Barcelona

Apa Selanjutnya untuk PSG?

Kekalahan dari Bayern Munchen bisa berarti masa depan yang sulit bagi pelatih Christophe Galtier dan direktur olahraga Luis Campos. Galtier tiba di Paris musim panas lalu dengan ide menciptakan PSG baru. Dan, dalam beberapa detail, dia berhasil.

Messi jauh lebih terintegrasi dan, di Ligue 1, dengan 26 pertandingan dimainkan, juara bertahan unggul delapan poin dari Marseille untuk kemungkinan gelar yang akan menjadi gelar kesembilan mereka dalam 11 musim terakhir.

MARCA

Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Sapto Yunus

Sapto Yunus

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus