Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Indonesia

Suporter Bali United Protes PSSI, Ada Spanduk 'Papa Minta Point'

Suporter Bali United melakukan protes terhadap PSSI sebelum laga melawan Persegres.

12 November 2017 | 19.19 WIB

Aksi suporter Bali United yang memprotes PSSI menjelang pertandingan Bali United Vs Persegres Gresik United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu, 12 November 2017. Tempo/Bram Setiawan
Perbesar
Aksi suporter Bali United yang memprotes PSSI menjelang pertandingan Bali United Vs Persegres Gresik United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu, 12 November 2017. Tempo/Bram Setiawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Gianyar - Laga akhir Liga 1 yang mempertemukan Bali United versus Persegres Gresik United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu, 12 November 2017, diwarnai aksi longmarch. Para suporter Bali United mengekspresikan rasa kecewa mereka terkait dengan surat Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sehingga merugikan skuad dari Pulau Dewata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Para suporter sudah mulai memenuhi stadion sejak siang. Adapun saat sore menjelang pertandingan, aksi longmarch menyampaikan aspirasi terus berdatangan.

Beberapa di antaranya ada yang membawa karangan bunga dan spanduk yang bertuliskan sindiran sekaligus kritik mereka. Ada yang bertuliskan "Liga Abal" juga "Papa Minta Point". Mereka juga meneriakkan yel-yel. "PSSI dihukum cambuk malaikat. Revolusi PSSI," teriak para suporter saat memasuki area stadion. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para suporter Bali United kompak mendukung tim kesayangan mereka menggunakan pakaian serba hitam. Hal tersebut sebagai ungkapan berkabung. Warna hitam dianggap sebagai simbol berduka atas kematian fair play dalam sepak bola Indonesia.

Menanggapi hal tersebut CEO Bali United Yabes Tanuri mengatakan dia menghargai sikap para suporter. "Kami senang sekali sudah cukup melekat di hati suporter. Kami senang sekali dengan masyarakat Bali, bahwa Bali United juara di hati," katanya sebelum pertandingan, Minggu, 12 November.

Menurut Yabes, bahwa pihak manajemen sebelumnya sudah mengupayakan yang terbaik untuk Bali United. "Ini merupakan masa lalu, berarti sudah. Kami tinggal melihat masa depan yang baru sampai akhirnya kami menuju (tingkat) Asia," ujarnya.

Bali United dipastikan gagal juara Liga 1 setelah Bhayangkara FC mendapat tambahan poin karena Mitra Kukar dihukum Komisi Disiplin PSSI. Laga yang semula berakhir 1-1, oleh Komdis dinyatakan dimenangi Bhayangkara karena Mitra Kukar menurunkan pemain yang tengah dihukum. Tambahan poin itu memuluskan langkah Bhayangkara FC menjadi juara musim ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus