Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Virgil van Dijk Nyaris Bisa Kalahkan Lionel Messi pada Ballon d'Or 2019

Bek Liverpool, Virgil van Dijk, bisa saja mengalahkan Lionel Messi, pada perebutan Ballon d'Or 2019 jika Sadio Mane tidak masuk sebagai kandidat.

18 November 2021 | 15.21 WIB

Pemain Liverpool, Virgil van Dijk menyampaikan ucapan terima kasih setelah dianugerahi sebagai Pemain Terbaik UEFA Men dan Pemain Terbaik Liga Champions 2019 di Grimaldi Forum, Monako, Kamis, 29 Agustus 2019. Ia berhasil mengalahkan dua kandidat akhir lainnya Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang merupakan dua sosok peraih gelar terbanyak. REUTERS/Eric Gaillard
Perbesar
Pemain Liverpool, Virgil van Dijk menyampaikan ucapan terima kasih setelah dianugerahi sebagai Pemain Terbaik UEFA Men dan Pemain Terbaik Liga Champions 2019 di Grimaldi Forum, Monako, Kamis, 29 Agustus 2019. Ia berhasil mengalahkan dua kandidat akhir lainnya Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang merupakan dua sosok peraih gelar terbanyak. REUTERS/Eric Gaillard

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lionel Messi harus mematahkan persaingan dari Mohamed Salah dan Robert Lewandowski jika ingin kembali memenangkan Ballon d'Or menjelang pengumuman tahun ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Untuk tahun 2019 lalu, Virgil van Dijk nyaris bisa mengulingkan dominasi Messi dan Cristiano Ronaldo. Namun, penyerang Argentina yang saat itu masih memperkuat Barcelona, akhirnya yang menang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemenangan Messi saat itu tidak lutut dari peran rekan setim Van Dijk di Liverpool, Sadio Mane.

Pemain Belanda itu menikmati musim luar biasa di Anfiled setelah menandatangani kontrak pada 2018. Ia tampil meyakinkan di lini pertahanan membantu Liverpool memenangkan Liga Champions. Dia juga membantu klub mengumpulkan 97 poin di liga, meski tidak cukup untuk meraih gelar juara liga.

Virgil van Dijk memenangkan sejumlah penghargaan di Inggris dan mengincar hadiah individu yang paling didambakan di dunia.

Namun, ketika masuk babak penghitungan suara, dia kalah dari Messi dengan hanya berselisih tujuh suara, margn kecil dari semua kemenangan yang diraih pemain Argentina itu.

Pemain Barcelona Lionel Messi berbicara setelah memenangkan penghargaan Pesepak bola Pria Terbaik FIFA 2019 di Teatro alla Scala, Milan, Italia, Senin, 23 September 2019. Messi mengalahkan bek Liverpool Virgil van Dijk dan pesaingnya Cristiano Ronaldo. REUTERS/Flavio Lo Scalzo

Van Dijk sebenarnya mendapat lebih banyak uara sebagai top pick, tetapi penampilan konsisten Messi memungkinkan dia menutup jarak.

Bek tengah Liverpool itu menempati urutan teratas di Eropa dan Asia, dengan Messi mendominasi di Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan dan Oseania.

Namun, dimasukkannya Sadio Mane sebagai yang kedua dalam pemungutan suara, berperan penting dalam kemenangan Messi.

Bintang Senegal meraih beberapa suara dari negara-negara Afrika yang membuat dia berada di urutan kedua d bagian dunia itu di depan Van Dijk. Di lima wilayah lainnya, Messi dan Van Dijk menjadi dua nama teratas.

Seandainya itu juga terjadi di Afrika dengan hasil Van Dij di atas Mane, bek Liverpool itu akan mengalahkan Messi dan meraih Ballon d'Or 2019.

Van Dijk dan Messi mengungguli Ronaldo yang berada di urutan ketiga. Sementara, Mane finis di urutan keempat di depan rekannya di klub, Mohamed Salah.

Bek Belanda dinobatkan sebagai pemain terbaik UEFA menjelang Ballon d'Or. Dia disebut-sebut memiliki peluang besar untuk penghargaan lain. Namun, hal itu tidak terwujud.

Setelah kemenangan Messi, rekan senegara Van Dijk, Ruud Gullit, mengatakan kepada JOE: "Ya saya pikir dia seharusnya (memenangkan penghargaan)."

"Tapi, Anda tahu, Anda tidak bisa mengatakan Messi tidak pantas mendapatkannya. Tetapi, jika ada kemungkinan untuk membela seorang bek, itu bisa terjadi tahun ini."

Lionel Messi berkesempatan menambah koleksi Ballon d'Or ketujuh tahun ini jika berhasil mengalahkan para pesaingnya. Pemain Argentina itu berpeluang meraih penghargaan bergengsi tersebut setelah sukses mengantarkan negaranya meraih gelar juara Copa Amerika 2021 pada musim panas, selain membantu Barcelona meraih trofi Copa Del Ray sebelum pindah ke Paris Saint-Germain (PSG).

MIRROR

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus