Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Situasi di markas Barcelona dilaporkan sedang memanas setelah hasil imbang 3-3 melawan Granada di Liga Spanyol pada Senin dini hari WIB, 12 Februari 2024. Hasil imbang itu mengancam posisi pelatih Xavi Hernandez, yang akan mendampingi Barcelona bertandang ke Napoli di leg pertama babak 16 besar Liga Champions pada 22 Februari nanti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kemunduran Barca ini telah mengungkap semua keburukan tim. Seperti dilansir AS, tidak ada seorang pun di klub yang mampu menjamin pelatih berusia 44 tahun itu akan tetap memegang jabatannya hingga akhir musim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Semua mata tertuju pada pertandingan Liga Champions melawan Napoli dalam sepekan ke depan. Hasil pertandingan itu bisa jadi menandai masa depan jangka pendek Xavi. Kekalahan dapat memicu kepergian sang pelatih, dengan Rafa Marquez sebagai kandidat utama yang akan ditempatkan di bangku cadangan hingga akhir musim.
Presiden Barcelona Joan Laporta, yang terus melindungi Xavi di internal klub, mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan dalam proyek tersebut, seperti yang terlihat di Montjuic dalam laga melawan Granada. Dia melemparkan nampan berisi makanan kecil setelah tim praktis menghancurkan harapan untuk mempertahankan trofi Liga Spanyol.
Para penasihat dan orang-orang kepercayaannya telah menekannya selama beberapa waktu untuk mengambil keputusan perihal Xavi, yang harapannya untuk meraih trofi praktis hanya Liga Champions.
Direktur olahraga Deco juga tampaknya telah meninggalkan Xavi, terutama setelah pernyataan terbarunya kepada media Portugal, yang kemudian dibantah, tentang model Barcelona saat ini.
Xavi telah menegaskan, jika timnya tidak lolos ke babak sistem gugur Liga Champions, dia tidak akan melanjutkan. Dia selalu menekankan tidak akan pernah menjadi masalah di klub, jadi jika dia melihat solusi terbaik adalah pergi lebih awal, dia akan melakukannya tanpa masalah.
Namun, hingga saat ini, dia masih yakin bisa mengangkat tim dan menyelamatkan sesuatu dari musim ini. Tujuan di La Liga adalah mengejar Girona dan menempati posisi kedua, sehingga menjamin tempat tak hanya di Piala Super Spanyol tetapi juga partisipasi di Liga Champions musim depan. Di kompetisi Eropa, tujuannya adalah melaju sejauh mungkin, setidaknya mencapai perempat final dengan menyingkirkan Napoli.
AS