Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

'Filosofi Kopi' Berlanjut di Angkringan Kopi Joss Yogyakarta  

Angkringan kopi joss Yogyakarta dipilih sebagai tempat syuting sekuel film Filosofi Kopi karena kental dengan kearifan lokal.

24 Januari 2017 | 17.57 WIB

'Filosofi Kopi' Berlanjut di Angkringan Kopi Joss Yogyakarta  
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta – Sekuel film Filosofi Kopi berjudul Filosofi Kopi: Ben & Jody memilih angkringan kopi joss Yogyakarta sebagai lokasi syuting. Aktor dan aktris yang berperan dalam film ini adalah Chicco Jerikho (Ben), Rio Dewanto (Jody), Nadine Alexandra (Brie), dan Luna Maya (Tarra).

Film yang diadaptasi dari salah satu cerita pendek dari novel karya Dewi Lestari ini sudah memasuki proses produksi. Angga Dwimas Sasongko, sutradara Filosofi Kopi: Ben & Jody, mengatakan timnya memilih kopi joss sebagai satu di antara tempat syuting karena kental dengan kearifan lokal.

Angga memilih Yogyakarta bukan dari sisi kosmopolitannya, melainkan suasana khas Yogyakarta. “Suasana hangat minum kopi di angkringan dan nasi kucing itulah yang kami sajikan,” kata Angga dalam jumpa pers di Hotel Ambarrukmo Plaza Yogyakarta, Selasa, 24 Januari 2017.

Selain di angkringan kopi joss, syuting film mengambil lokasi di Kedai Filosofi Yogyakarta di Jalan Tentara Pelajar dengan suasana perdesaan dan joglo, rumah berarsitektur Jawa. Tim film ini juga melibatkan petani kopi. “Kami berkolaborasi dengan petani kopi, dan kali ini jauh lebih ekstrem ketimbang film pertama yang bicara konflik agraria,” ujar Angga.

Filosofi Kopi: Ben & Jody dibuat berdasarkan cerita karya Christian Armantyo dan Frischa Aswarini, pemenang kompetisi #NgeracikCerita yang diselenggarakan Visinema Pictures pada pertengahan 2016. Cerita tersebut kemudian dikembangkan menjadi skenario oleh Jenny Jusuf (penulis Filosofi Kopi The Movie) dan M. Irfan Ramli (penulis Cahaya dari Timur dan Surat dari Praha). “Enam bulan kami meracik 2.000 cerita Filosopi Kopi,” kata Angga.

Menurut Angga, Christian Armantyo dan Frischa Aswarini dilibatkan sebagai representasi publik. Mereka lolos kompetisi karena punya imajinasi liar dalam membuat cerita. Angga telah berdiskusi dengan penulis Filosofi Kopi, Dewi Lestari, ihwal cerita yang dibangun dalam film itu. “Publik terlibat menciptakan imajinasi dengan menulis cerita. Ada bentuk baru, dan Dewi Lestari setuju,” tuturnya.

SHINTA MAHARANI



Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nunuy Nurhayati

Nunuy Nurhayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus