Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
IA masih merokok di jendela yang menghadap balkon. Posisinya menyamping, kakinya jenjang tak memakai celana. Atasannya hanya memakai baju tidur yang menutupi tubuh indahnya. Putingnya yang mengeras nampak begitu kokoh terlihat dari samping. Rambutnya jatuh bergelombang, seakan ia sudah menatanya untuk sebuah pertemuan penting. Nyatanya, ia baru beranjak dari ranjang. Ia sedang membaca buku jilid keenam À la recherche du temps perdu-nya Marcel Proust yang berjudul Albertine disparue. Kopinya masih mengebul. Kebul itu bersatu dengan asap rokoknya. Ketika aku mengambil minum di meja dekat dapur, matanya bergerak ke arahku. Ia membelakangi jendela, cahaya pagi khas Kota Paris tak secara langsung menerpa wajahnya, namun keindahannya tak bisa disembunyikan semudah itu. Perempuan itu adalah kekasihku.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo