Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Agar Tak Tertipu, Begini Tip Beli Tiket Konser Musik

Biasanya situs penjual tiket online yang asli akan menyertakan tautan situs resmi promotor konser. Pembeli harus teliti.

5 September 2015 | 18.45 WIB

Seorang petugas saat menyerahkan tiket konser Metallica kepada pembeli di loket penukaran di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta (24/8). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Seorang petugas saat menyerahkan tiket konser Metallica kepada pembeli di loket penukaran di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta (24/8). TEMPO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari lalu, Kepolisian Daerah Metro Jaya mendapat laporan dari penggemar grup musik Bon Jovi yang tertipu situs penjual tiket online. Promotor musik Chico Hindarto mengatakan, penggemar konser musik harus teliti dalam melihat situs penjual tiket online.

"Biasanya situs penjual tiket online yang asli akan menyertakan tautan situs resmi promotor konser," kata dia saat dihubungi, Sabtu, 5 September 2015.

Selain itu, sebelum membeli tiket, pembeli harus mengecek apakah situs tersebut terdaftar dalam website promotor dan situs tiket resmi lainnya. Bahkan, kata Chico, alangkah lebih baiknya jika pembeli langsung membeli tiket di website resmi promotor.

"Jangan pernah beli di calo," kata dia.

Masalahnya, kata Chico, penonton konser di Indonesia kerap membeli tiket menjelang waktu konser. Padahal, seharusnya mereka sudah membuat rencana membeli tiket sejak pertama kali promotor mengumumkan jadwal konser, lokasi konser, dan harga tiket konser.

Hal ini berbeda dengan kebiasaan penonton konser di luar negeri. Para calon penonton konser di luar negeri biasanya langsung membeli tiket konser sesaat setelah konser secara resmi diumumkan oleh promotor.

Mantan penyiar I-Radio ini mencontohkan pengalamannya saat ingin menonton satu konser musik yang diadakan di Oakland, Amerika Serikat. Pihak promotor waktu itu sudah membuka situs penjualan tiket online sejak pukul 10.00 waktu setempat.

Tapi, saat dia mencoba membeli tiket empat jam kemudian, dalam situs tertera bahwa tiket sudah ludes. Akhirnya, dia pun terpaksa untuk membeli tiket konser artis yang sama di lokasi berbeda, San Jose.

"Padahal, konsernya masih enam bulan berikutnya!" kata laki-laki yang sudah lebih dari dua puluh tahun berkecimpung dalam dunia promotor musik itu.

Menurut Chico, orang Indonesia bukan perencana yang baik. Lebih aneh lagi, orang Indonesia jauh lebih bangga jika mendapat tiket konser gratis dibandingkan mereka yang sudah membeli tiket. Padahal, penonton yang membeli tiket itu membayar sendiri.

"Mau bagaimana lagi? Memang seperti itu habit-nya. Susah juga jika ingin diubah."

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

yolanda armindya

yolanda armindya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus