Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan ada beberapa cara untuk melestarikan musik tradisional. Mulai dari menggelar kongres musik tradisional, festival, hingga memasukkan ilmu kesenian tradisional ke dalam pendidikan formal dan informal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kongres Musik Tradisional telah berlangsung pada awal September 2021. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga akan membentuk Lembaga Manajemen Kolektif Musik Tradisi Nusantara. "Ini merupakan bagian untuk menyepakati bagaimana langkah musik tradisional ke depannya," kata Ahmad Mahendra dalam konferensi pers peluncuran International Ethnic Music Festival pada Jumat, 24 September 2021.International Ethnic Music Festival 2021 yang berlangsung pada Jumat-Ahad, 24-26 September 2021. Foto: Eva Tobing | DKJ
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia melanjutkan, ilmu musik tradisional juga akan masuk dalam dunia pendidikan. "Menteri Nadiem Makarim telah menyambut baik inisiatif ini sebagai bagian dari pembelajaran di sekolah," kata Ahmad Mahendra. "Jadi, kami di musik ini sedang diarahkan betul untuk memperkuat itu."
Selain International Ethnic Music Festival yang berlangsung secara daring pada Jumat-Ahad, 24-26 September 2021, ada pula festival musik tradisional yang tengah berjalan di Danau Toba, Sumatera Utara, dan Labuan Bajo, NTB. Pemerintah juga membuat program Kita Cinta Lagu Anak Indonesia atau KILA dengan cara menyisipkan musik tradisional dalam cerita anak.
LAURENSIA FAYOLA
Baca juga:
Agenda Seni International Ethnic Music Festival, Melestarikan Musik Tradisional