Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Ali & Ratu Ratu Queens dan Penyalin Cahaya Dominasi Nominasi FFI 2021

Ali & Ratu Ratu Queens dan Penyalin Cahaya menjadi film yang mendapatkan nominasi terbanyak di FFI 2021, dengan total 17 nominasi.

10 Oktober 2021 | 22.50 WIB

Ali & Ratu Ratu Queens. Netflix.
Perbesar
Ali & Ratu Ratu Queens. Netflix.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Festival Film Indonesia atau FFI 2021 telah mengumuman seluruh nominasi tahun ini pada Ahad, 10 Oktober 2021 malam secara virtual. Sementara untuk Malam puncak anugerah Piala Citra FFI 2021 akan dilakukan pada 10 November 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Duta-duta FFI 2021 yang terdiri dari Jefri Nichol, Angga Yunanda, Prilly Latuconsia dan Tissa Biani membacakan nominasi-nominasi untuk setiap kategori. Nominasi untuk aktor dan aktris didominasi nama-nama baru dan para pemain muda. Nama seperti Iqbaal Ramadhan, Chicco Kurniawan, Shenina Cinnamon berhasil masuk menjadi nominator.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“FFI 2021 merupakan tahun kedua yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Kendati demikian, industri film Indonesia masih tetap berjuang untuk melahirkan karya-larya terbaiknya dalam situasi yang terbatas,” ujar Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam pernyataanya pada Ahad, 10 Oktober 2021.

Film Penyalin Cahaya dan Ali & Ratu Ratu Queens menjadi film yang mendapatkan nominasi terbanyak. Film Ali & Ratu Ratu Queens dan Penyalin Cahaya sama-sama mendapatkan 17 nominasi. Sedangkan untuk film Yuni mendapatkan 15 nominasi. Keduanya juga akan bersaing sebagai FIilm Cerita Panjang Terbaik.

Film Penyalin Cahaya yang ikut dalam Busan International Film Festival (BIFF) 2021, masuk dalam hampir semua kategori. Bahkan untuk nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik, ada dua aktornya yang masuk nominasi yaitu, Gulio Parengkuan dan Jerome Kurnia. Tentu saja dua pemeran utama mereka, Chicco Kurniawan dan Shenina Cinnamon juga berhasil masuk dalam nominasi Pemeran Utama Terbaik. Wregas Bhanuteja juga masuk nominasi Sutradara Terbaik dan Penulis Skenario Asli Terbaik bersama Henricus Pria untuk film Penyalin Cahaya.

Film Penyalin Cahaya berkisah tentang Sur yang harus kehilangan beasiswanya, karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas usai swafotonya dalam keadaan mabuk beredar. Sur tidak mengingat apa pun yang terjadi pada dirinya saat menghadiri pesta kemenangan komunitas teater di kampusnya. Dalam pesta tersebut, Sur tidak sadarkan diri. Ia lantas meminta bantuan Amin, teman masa kecilnya yang juga tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta.

Film Penyalin Cahaya diproduksi Rekata Studio yang berkolaborasi dengan Kaninga Pictures. Dalam membuat film Penyalin Cahaya ini, Rekata Studio yang diproduseri oleh Adi Ekatama dan Ajish Dibyo berkolaborasi dengan produser Willawati bersama Kaninga Pictures. Kaninga Pictures sendiri adalah sebuah rumah produksi yang pernah memproduksi film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017).

Film Ali & Ratu Ratu Queens mengangkat kisah seorang anak laki-laki bernama Ali (Iqbaal Ramadhan) yang pergi ke New York untuk mencari ibunya yang lama hidup terpisah. Sesampainya di sana, ia bertemu dengan empat wanita imigran Indonesia yang baik hati dan menyenangkan. Perjalanan Ali bersama Ratu Ratu pun menuntunnya pada sebuah pemahaman bahwa ada banyak cara untuk mendefinisikan arti keluarga. 

Membintangi Ali & Ratu Ratu Queens, Iqbaal Ramadhan masuk dalam nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik dan Pencipta Lagu Tema Terbaik berjudul On My Own. Lucky Kuswandi dan Gina S. Noer masuk nominasi Sutradara dan Penulis Skenario Asli Terbaik untuk film Ali & Ratu Ratu Queens. Asri Welas dan Marissa Anita masuk nominasi Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik di Ali & Ratu Ratu Queens.

Garin Nugroho selaku Ketua Komite Penjurian Festival Film Indonesia 2021 menyebut penjurian dilakukan oleh 15 perwakilan ekosistem film Indonesia dengan latar belakang profesi dan generasi yang berbeda. Penjurian dilakukan dengan menggunakan sistem penjurian yang memberikan penghormatan kepada organisasi profesi film.

DEWI RETNO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus