Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Berita Tempo Plus

Sultan Istimewa Yogyakarta

Kebijakan Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta dinilai kerap tak sejalan dengan prinsip demokrasi. Tetap dicintai rakyatnya.

10 Mei 2023 | 00.00 WIB

Warga berebut gunungan saat acara Grebeg Syawal 1444 H Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe, Kauman, Yogyakarta, 22 April 2023. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Perbesar
Warga berebut gunungan saat acara Grebeg Syawal 1444 H Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe, Kauman, Yogyakarta, 22 April 2023. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Berbagai kebijakan Sultan Hamengku Buwono X dinilai kerap tak sejalan dengan prinsip demokrasi.

  • Yogyakarta membidik status warisan budaya dunia dari UNESCO.

  • Peneliti politik UGM, Bayu Dardias Kurniadi, menilai legitimasi Sultan akan meningkat jika berhasil mendapat pengakuan UNESCO.

Jalan Malioboro di Yogyakarta memiliki segalanya. Dari penjaja makanan dan camilan, tempat nongkrong wisatawan serta warga setempat, delman yang berseliweran, hingga deretan pedagang kaki lima yang memenuhi trotoar.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Mohammad Reza Maulana

Bergabung dengan Tempo sejak 2005 setelah lulus dari Hubungan Internasional FISIP UI. Saat ini memimpin desk Urban di Koran Tempo. Salah satu tulisan editorialnya di Koran Tempo meraih PWI Jaya Award 2019. Menikmati PlayStation di waktu senggang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus