Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tein Saputra punya istilah menarik tentang kawasan Kelapa Gading. ”Kota jadijadian,” demikian menurut lakilaki 43 tahun yang bekerja sebagai petugas keamanan kawasan bisnis dan hunian terpadu di Jakarta Utara itu. Sebab, menurut Tein, yang penduduk asli kawasan itu, hingga 1985 Kelapa Gading masih penuh sawah dan rawarawa—lengkap dengan tumbuhan berduri setinggi dua meter—yang menjadi penampungan air. Pemandangannya lebih mirip hutan. ”Maling masuk tidak terlihat,” katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo