Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak-tik, tak-tik. Jam berdetak. ”Bambang, Bambang, ambilkan jas saya. Pasti orang-orang sudah menunggu saya. Saya mesti ke Istana Negara. Ini tanggal- 17 Agustus, kan?” Pemilik suara lantang itu bangun dari putaran roda waktu. Dia tergopoh-gopoh mengenakan jas hitam yang dada kirinya penuh tempelan pin dan tanda penghargaan. -Mirip pejuang kemerdekaan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo