Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seperti air memenuhi botol, kendang itu berbunyi. Tabuhan pemainnya, Endang Ramdan, makin keras dengan tempo melambat. Kembali ia mengetuk pelan. Lalu berubah cepat dan mengentak. Pemain kendang lainnya, Erlan Suwardana, ikut menghasilkan bebunyian eksplosif. Ditambah dentingan metal toys yang dimainkan Cucu Kurnia, mengalirlah nuansa perkusif nan ritmis dari panggung Gedung Kesenian Jakarta.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo