Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Denpasar - Festival film tahunan Europe on Screen (EoS) 2015 kembali diselenggarakan di Indonesia 1–10 Mei 2015. Selain digelar di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan, dan Surabaya, EoS 2015 juga hadir di Bali, 7–8 Mei 2015, bertempat di Bentara Budaya Bali.
“Program pemutaran film EoS 2015 di Bali merupakan kerja sama pusat-pusat kebudayaan Udayana Science Club (USC) Universitas Udayana,“ kata koordinator Udayana Science Club, Vanesa Martida, Rabu, 6 Mei 2015.
EoS digelar sebagai bagian dari serangkaian kegiatan perayaan hari Eropa yang jatuh pada 9 Mei. Festival itu merupakan inisiatif bersama kedutaan besar dan pusat kebudayaan Eropa di Indonesia.
Pertama kali EoS diadakan pada 1990, kemudian yang kedua pada 1999. Sejak 2003 diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya.
Pada hari pertama acara di Bali diputar sejumlah film. Antara lain The Keeper of Lost Causes (2013). Film berdurasi 100 menit ini disutradarai sineas Denmark, Mikkel Nørgaard, pemenang Henning Bahs Award 2014.
Film ini diadaptasi dari novel best-seller Jussi Adler-Olsen, yang menuangkan kisah kehidupan dua polisi, Carl Morck dan Assad, yang menangani kasus hilangnya seorang wanita bernama Merete, lima tahun yang lalu.
Kedua polisi itu menelusuri kasus tersebut hingga ke sudut paling gelap, Skandinavia, guna menemukan pembunuh piskopat yang diduga menculik Merete.
Film itu meraih sejumlah penghargaan. Di antaranya film terbaik pada Zulu Award (2014), serta nominasi film terbaik pada Palm Springs International Film Festival 2014.
Pada hari kedua, antara lain ditayangkan sejumlah film animasi, European Short Animation Film Program, seperti The Keeper of Lost Causes. Ada pula film animasi yang masuk nominasi Oscar, A Single Life karya Job, Joris & Marieke (Belanda 2014), pemenang Audience Award Holland Animation Film Festival 2015.
Dalam rangkaian acara EoS di Bali, hadir pula Direktur Holland Animation Film Festival, Gerben Schermer. Ia akan berdialog dan berbagai pandangannya perihal industri perfilman, khususnya film animasi. Schermer bakal menguraikan peran strategis film animasi pada masa-masa mendatang.
ROFIQI HASAN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini