Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Film Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings akan tayang secara eksklusif di Disney+ Hotstar mulai tanggal 12 November 2021. Sebagai salah satu film paling dinanti penggemar Marvel tahun ini, Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings menghadirkan petualangan terbaru khas MCU yang dipenuhi aksi, visual yang mengagumkan, serta sentuhan kisah menarik dan humor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Film ini memperkenalkan superhero terbaru di MCU, Shang-Chi, serta kisah di balik organisasi Ten Rings yang misterius. Dibintangi oleh Simu Liu, Awkwafina, Michelle Yeoh, dan Tony Leung, dengan Destin Daniel Cretton sebagai sutradara, serta diproduseri oleh Kevin Feige dan Jonathan Schwart.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Shang-Chi (Simu Liu) yang berprofesi sebagai petugas parkir, menjalani kesehariannya di San Fransisco bersama sahabatnya Katy (Awkwafina). Saat sekelompok penjahat mengambil liontin pemberian mendiang ibunya, Shang-Chi meninggalkan kehidupannya di Amerika Serikat dan melakukan perjalanan ke Makau untuk memperingatkan adik Shang-Chi, Xialing, bahwa bahaya juga akan mendatanginya.
Ternyata, Shang-Chi harus menghadapi masa lalu yang berusaha ia lupakan. Ketika ditarik ke dalam jaringan organisasi misterius Ten Rings yang dipimpin oleh ayahnya sendiri, Shang-Chi menyadari bahwa ia harus menghentikan komplotan Ten Rings tersebut.
Berikut adalah tiga fakta di balik film Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings.
1. Simu Liu Menjadi Representasi Superhero Asia Pertama
Setelah lulus kuliah, Simu Liu memulai kariernya sebagai seorang akuntan. Ketika akhirnya ia kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran, Simu Liu memutuskan untuk mengikuti audisi sebagai figuran sebuah film. Selain menjadi figuran dalam film, Simu Liu juga sempat menjadi bintang dalam beberapa video klip musik.
Setelah membangun kariernya sedikit demi sedikit, Simu Liu akhirnya berhasil mendapatkan peran utama dalam sebuah serial komedi Kanada yang berjudul Kim’s Convenience. Namun, ia mengakui bahwa tidak pernah terpikirkan untuk menjadi pemeran utama dalam salah satu film Marvel Cinematic Universe.
Setelah terpilih untuk peran Shang-Chi, Simu Liu berkesempatan untuk membaca naskah dari film tersebut. Ia sempat menangis saat membaca naskah tersebut karena merasa kisah yang ditulis itu begitu dekat dengan dirinya.
“Saya menangis karena ada sebuah hubungan yang begitu kuat antara Shang-Chi, karakternya, serta keluarganya. Saya menyadari, pada akhirnya film ini adalah sebuah film tentang keluarga. Saya menangis karena kita dapat melihat seorang pahlawan dari Asia melakukan berbagai tindakan heroik dan menyelamatkan dunia. Hal tersebut merupakan momen yang sangat berharga bagi saya sebagai penggemar, aktor, dan orang Asia,” kata Simu Liu. Simu Liu kemudian melanjutkan perjalanannya dengan latihan fisik awal selama 4 bulan.
2. Shang-Chi Menjadi Bagian dari Marvel Sejak 1973
Shang-Chi menjadi superhero yang hadir sebagai karakter terbaru dalam Marvel Cinematic Universe dan superhero yang pertama kalinya membawakan identitas diri sebagai keturunan Asia Amerika. Shang-Chi sebenarnya telah hadir pertama kali pada 1973.
Terinspirasi dari karakter yang telah diciptakan 40 tahun silam tersebut, tim kreatif Marvel yang dipimpin oleh Kevin Feige dan Jonathan Schwartz melakukan beberapa penyesuaian agar kisah Shang-Chi lebih relevan untuk para penggemar saat ini. Dalam film ini, Shang-Chi merupakan sosok yang memiliki koneksi dengan organisasi Ten Rings.
Pada 2008, organisasi Ten Rings telah diperkenalkan sebagai dalang di balik penculikan Tony Stark dalam film Iron Man yang pertama. Selanjutnya, sosok yang diduga pemimpin organisasi Ten Rings, The Mandarin, kembali muncul di film Iron Man 3. Namun, film tersebut juga mengungkap bahwa The Mandarin hanyalah tokoh fiktif. Setelah hampir 10 tahun, para penggemar akhirnya diajak untuk mengungkap sosok pemimpin organisasi Ten Rings sebenarnya, yaitu ayah Shang-Chi yang bernama Xu Wenwu.
3. Seni Bela Diri adalah Bagian Terpenting
Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings menggambarkan keindahan seni bela diri yang mendominasi berbagai adegan aksi dalam film. Setiap adegan perkelahian tidak hanya menunjukkan skenario pertarungan, namun juga menggambarkan momen-momen emosional dan menjadi bagian dalam cerita.
Setiap adegan aksi dalam film ini mengandung berbagai makna bagi tiap karakternya. Misalnya ketika kedua orang tua Shang-Chi, Wenwu dan Li bertemu untuk pertama kalinya dan melakukan pertarungan untuk mengukur kekuatan satu sama lain. Pertarungan ini menjadi inti dari kekuatan hubungan mereka.
Seni bela diri menjadi salah satu fokus utama dari film Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings, sehingga diperlukan banyak pendekatan dan konsep-konsep kreatif yang diharapkan dapat menyampaikan makna cerita, untuk menjadi lebih dari sekedar adegan perkelahian. Untuk persiapan dalam film ini, Simu Liu mempelajari Kung Fu tradisional China, elemen dari Wushu dan Hong Quan, serta Muay Thai dan Silat, Krav Maga dan Jiu-Jitsu, tinju begitu pula street fighting.