Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Festival Film Cannes 2025: Juri Indonesia dan Persaingan Sinema

Festival Film Cannes 2025 dibuka pada Selasa, 13 Mei 2025, waktu Prancis. Festival ini akan berlangsung hingga 24 Mei 2025

13 Mei 2025 | 20.23 WIB

Film Renoir terpilih untuk tayang perdana dan bersaing dalam kompetisi utama di Festival Film Cannes ke-78. Foto: Instagram/@kawankawanmedia
Perbesar
Film Renoir terpilih untuk tayang perdana dan bersaing dalam kompetisi utama di Festival Film Cannes ke-78. Foto: Instagram/@kawankawanmedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

FESTIVAL Film Cannes 2025 dibuka pada Selasa, 13 Mei 2025, waktu Prancis. Festival ini akan berlangsung hingga 24 Mei 2025. Festival Film Cannes 2025 merupakan ajang perayaan kolaborasi internasional, diplomasi budaya, hingga inovasi sinema dengan melibatkan sineas dari Asia Tenggara seperti Indonesia dan Singapura.

Film dan Sineas Asia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Film Renoir, A Useful Ghost dan Before The Sea Forgets. Setelah 17 tahun absen, kini Singapura kembali terpilih masuk dalam kompetisi utama bersama Renoir. Ini termasuk dalam kategori paling bergengsi dalam festival ini.  Chie Hayakawa sebagai sutradara membawa kisah tentang perjuangan gadis 11 tahun di Tokyo dengan setting tahun 1987.

Peran Indonesia di Cannes

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Produser film independen Indonesia Yulia Evina Bhara terpilih sebagai anggota juri di Semaine de la Critique (Critics' Week). Ini salah satu forum utama Cannes yang memberi ruang bagi talenta baru dunia. Salah satu karya terbarunya bersama Amerta Kusuma dan KawanKawan Media, yakni Renoir juga masuk kompetisi utama. “Kami berharap bahwa film kita ini mendapatkan apresiasi yang sangat baik,” kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon pada Selasa, 6 Mei 2025, dikutip dari Antara.

Yulia Evina Bhara dikenal luas melalui kiprahnya sebagai produser film-film independen yang kuat secara artistik dan sosial. Salah satu karyanya Tiger Stripes (2023), memenangi penghargaan Grand Prix di Critics’ Week. Ia salah satu tokoh yang menghubungkan sinema Asia Tenggara dengan panggung global. “Keterlibatan beliau (Yulia Evina Bhara) sebagai juri di Critics’ Week tidak hanya mencerminkan kualitas insan perfilman Indonesia. Tetapi, juga memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan baru dalam sinema dunia,” kata  Menteri Ekonomi Kreatif Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya.

Persaingan Film

Sebanyak 23 film bersaing memperebutkan Palme d'Or tahun ini. Beberapa judul sudah memikat perhatian sejak jauh hari, seperti Die, My Love karya Lynne Ramsay. Dibintangi Jennifer Lawrence dan Robert Pattinson, sineas ini membawa kisah tentang depresi setelah melahirkan, ini termasuk tema film yang jarang diangkat dalam sineas arus utama. 

Adapun Nouvelle Vague karya Richard Linklater, film ini menyoroti era French New Wave dan proses pembuatan film Breathless. Film Alpha karya Julia Ducournau, ia pemenang Palme d’Or.

Nama-nama lainnya seperti Wes Anderson (The Phoenician Scheme), Ari Aster (Eddington), dan Jafar Panahi (It Was Just an Accident) juga meramaikan kompetisi. Film blockbuster seperti Mission: Impossible – The Final Reckoning akan diputar di luar kompetisi menunjukkan ragam genre dan daya tarik festival tahun ini.

Putri Safira Pitaloka turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Sosok Yulia Evina Bhara, Produser yang Jadi Juri Festival Film Cannes 2025

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus