Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film The Seen and Unseen meraih penghargaan sebagai film remaja terbaik dalam Asia Pacific Screen Awards 2017 di Brisbane. Saat menerima penghargaan, sutradara film tersebut, Kamila Andini, mengatakan, “Film ini memiliki perjalanan yang panjang, dibutuhkan lima tahun untuk membuatnya."
Sebelumnya, pada September lalu, film karya Kamila ini ditayangkan perdana dan berkompetisi dalam Toronto International Film Festival (TIFF) 2017.
Tak berhenti di situ, The Seen and Unseen sudah dan masih akan berkeliling ke berbagai film festival internasional, seperti Busan, Tokyo FilmeX, Dubai, dan Singapura.
Film ini juga mendapatkan lima nominasi dalam Festival Film Tempo sebagai film, sutradara, skenario, dan dua pemain anak pilihan.
The Seen and Unseen merupakan film produksi Treewater Productions dan Fourcolours Films, yang mengisahkan Tantri (Thaly Kasih) dan Tantra (Gus Sena), kembar buncing (perempuan dan laki-laki), dalam menghadapi kehilangan melalui imajinasi anak-anak yang ditampilkan dengan tari dan nyanyian.
Kamila membuat film ini dari sudut pandang anak-anak karena ia merasa dekat dengan kepolosan dan keingintahuan mereka.
“Bulan Desember 2017 mendatang, The Seen and Unseen sudah bisa ditonton di Indonesia dalam Jogja Asian Film Festival. Lalu akan tayang di bioskop-bioskop pada awal 2018,” kata Ifa Isfansyah selaku produser.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini