Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Heartbreak Motel: Laura Basuki dan Reza Rahadian Bahas Proses Adaptasi dari Novel ke Film

Laura Basuki dan Reza Rahadian berbagi pandangan mereka soal esensi cerita novel Heartbreak Motel saat diadaptasi ke layar lebar.

17 Juli 2024 | 09.00 WIB

Laura Basuki dan Reza Rahadian saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin, 15 Juli 2024. Mereka akan beradu akting di film Heartbreak Motel. Film ini diadaptasi dari novel dengan judul sama, karya Ika Natassa, dan dijadwalkan tayang di bioskop pada 1 Agustus 2024. TEMPO/Adinda Jasmine.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Laura Basuki dan Reza Rahadian saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin, 15 Juli 2024. Mereka akan beradu akting di film Heartbreak Motel. Film ini diadaptasi dari novel dengan judul sama, karya Ika Natassa, dan dijadwalkan tayang di bioskop pada 1 Agustus 2024. TEMPO/Adinda Jasmine.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Laura Basuki dan Reza Rahadian, dua bintang peraih Piala Citra yang sudah lama menghiasi layar perak, kini kembali bersatu di film Heartbreak Motel. Film ini diadaptasi dari salah satu novel terlaris karya Ika Natassa dengan judul yang sama, dan disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Laura, yang berperan sebagai tokoh utama yaitu Ava Alessandra, pada Senin, 15 Juli 2024, berbagi pandangannya tentang proses adaptasi novel ke film tersebut. “Aku kebetulan memang baca novelnya, dan pas baca skenarionya aku bisa merasakan benang merah dari novelnya tuh masih dijaga di filmnya,” ujar Laura, saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Laura Basuki: Pertahankan Esensi Cerita dari Novel ke Film 

Bagi aktris kelahiran 1988 itu, mempertahankan esensi cerita adalah kunci utama, meski dia menyadari bahwa film tidak bisa sepenuhnya meniru novel. “Memang, setiap film yang diadaptasi pasti nggak bisa 100 persen sama dengan novelnya,” kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Reza Rahadian, yang berperan sebagai Reza Malik, pun menyuarakan pendapat serupa. Aktor kawakan itu berpendapat, adaptasi film harus mampu memotret poin-poin penting dari novel dan menyajikannya dalam format skenario yang berbeda. 

“Percuma, mengkomparasi karya sastra dengan karya film. Itu dua medium yang berbeda,” ujar Reza. Dia berharap penonton dapat menikmati film Heartbreak Motel tanpa terlalu membandingkannya dengan novel aslinya.

"Orang kadang-kadang (bilang), 'Wah bagian ini di bukunya kok nggak ada di film’ ya itu diskursus yang nggak mungkin kita selesai bahas," kata Reza, menambahkan.

Suguhan Visual Berbeda dan Kedalaman Emosi Cerita

Sutradara Angga Dwimas Sasongko dikenal dengan kemampuan visualnya yang memukau dan penggarapan cerita yang mendalam. Dalam Heartbreak Motel, dia menggunakan pendekatan sinematografi dengan tiga titik kamera yang berbeda, yaitu kamera digital, seluloid 35mm, dan seluloid 16mm. Sentuhan visual dari ketiga kamera tersebut tentu akan memberikan pengalaman yang berbeda untuk penonton. 

Heartbreak Motel mengisahkan perjalanan Ava Alessandra, seorang aktris terkenal yang sedang berada di puncak popularitas. Setiap kali menyelesaikan proyek film, Ava memiliki kebiasaan untuk menyepi di sebuah tempat bernama Heartbreak Motel. Tempat ini menjadi pelariannya dari hiruk-pikuk dunia hiburan dan juga tempat untuk dia mencoba menyembuhkan luka-luka dari masa lalunya.

Di film ini, Reza Rahadian memerankan karakter Reza Malik, salah satu pria yang Ava temui dalam perjalanannya. Chicco Jerikho turut berperan sebagai Raga, yang juga memiliki peran penting dalam kehidupan Ava. Sheila Dara tampil sebagai Lara, sahabat setia Ava. Hubungan-hubungan yang terjalin dalam cerita ini penuh dengan pasang surut, menggambarkan liku-liku cinta dan persahabatan yang sering kali terasa nyata dan dekat di hati penonton. Film ini diproduksi oleh Visinema Pictures dan direncanakan tayang pada 1 Agustus 2024. 

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Alumni President University jurusan International Relations, Strategic and Defense Studies. Menulis tentang Politik, Ekonomi, Seni, dan Gaya Hidup. Bukunya terbit pada 2020, Gender Inequality in Southeast Asia: An Itinerary to the Light.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus